UGM pada hari Kamis, 18 Agustus 2005 kembali meluluskan 1876 wisudawan/wisudawati program sarjana periode IV Agustus 2004/2005 di Grha Sabha Pramana UGM. Dari 1876, terdiri atas 960 wisudawan dan 916 wisudawati. Dengan demikian hingga saat ini, UGM telah menghasilkan 156.605 lulusan yang terdiri atas 21.992 lulusan Diploma, 106.850 Sarjana, 27.112 Spesialis dan Magister serta 651 Doktor.
Dalam upacara yang dipimpin oleh Rektor UGM Prof. Dr. Sofian Effendi, wisuda periode IV Tahun Akademik 2004/2005 ini, berdasarkan fakultas maka urutan jumlah lulusan yang diwisuda sebagai berikut: (i) Fakultas Teknik 506 sarjana, (ii) Fakultas Kedokteran 224 sarjana, dan (iii) Fakultas Ekonomi 179 sarjana.
Waktu studi tersingkat pada wisuda sarjana periode ini dicapai oleh lulusan dari Fakultas Ekonomi yaitu dalam waktu 3 tahun 3 bulan 16 hari. Lulusan termuda diraih oleh lulusan Fakultas Kedokteran dengan usia belum genap 20 tahun 7 bulan 19 hari. Jumlah lulusan yang mencapai Cum-laude adalah 227 sarjana, terdiri atas 53 orang wisudawan dan 174 orang wisudawati. Dan kali ini prestasi tertinggi Program Sarjana diraih oleh Paskariatne Probo Dewi Yamin lulusan Fakultas Kedokteran dan Natanael Yuyun Suryadi lulusan Fakultas Ekonomi dengan IP kumulatif 3,91.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Sofian Effendi mengatakan, hasil penelitian penelusuran (tracer study) yang diadakan oleh para ahli di beberapa Negara menyimpulkan bahwa keberhasilan lulusan perguruan tinggi di dalam karier ditentukan oleh dua faktor yakni ilmu pengetahuan dan teknologi serta soft-skills seperti: kemampuan bekerja dalam kelompok (team-work), kemampuan bekerja di bawah tekanan (under pressure), kemampuan memimpin, kemampuan koordinasi, kemampuan berkomunikasi baik dalam bahasa indonesia yang baik maupun bahasa asing, ketabahan dan kegigihan, percaya diri, kemampuan memanfaatkan teknologi informasi untuk mendapat dan memanfaatkan informasi.
Lebih lanjut tutur Prof. Sofian, alumni UGM dipandang memiliki keunggulan dalam satu atau dua ketrampilan atau skills tersebut, khususnya ketabahan, kegigihan, tidak terlalu banyak tuntutan, dan memiliki semangat nasionalisme yang tinggi karena bersedia di tempatkan di mana saja. “Tapi soft-skills lainnya masih perlu dikembangkan agar para wisudawan dapat lebih unggul dalam pencarian pekerjaan. Selain itu, kesuksesan dalam karier juga amat perlu didukung oleh kematangan spiritual,” ungkap Prof. Sofian.
Oleh karena itu, ditambahkan Prof. Sofian, dalam rangka mempersiapkan para lulusan agar lebih unggul di masyarakat, UGM telah mengembangkan Program PPKB (Percepatan Pertumbuhan Kepemimpinan Berkualitas) dan program pelatihan soft-skills untuk membekali para lulusan dengan pengetahuan, ketrampilan serta kematangan emosional dan spiritual yang diperlukan dalam kehidupan nyata di masyarakat. “Mudah-mudahan melalui program-program seperti ini lulusan UGM akan lebih berhasil dalam karir mereka dan menjadi kebanggaan almamater,” tegas Prof. Sofian. (Humas UGM)