
UGM mengirimkan tim relawan mahasiswa sebanyak 33 orang ke bencana tanah longsor di Desa Jemblung, Kecamatan Karangkoba, Banjarnegara, Jawa Tengah. Para relawan dikirim untuk membantu penanganan medis, psikologis, dan pengaturan logistik kepada korban longsor.
Para tim yang dikirim UGM terdiri dari 27 mahasiswa program sarjana dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Psikologi, Fisipol, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Kedokteran Hewan. Selain itu aktivitas ini juga diikuti enam mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana, Sekolah Pascasarjana.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Prof. Suratman menyampaikan pengiriman relawan merupakan bentuk kepedulian UGM terhadap bencana tanah longsor yang menimpa warga Banjarnegara. Dengan keberadaan relawan di wilayah bencana diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi.
“Prioritasnya untuk komando kemanusiaan baik korban meninggal maupun daerah yang kritis baik kritis air, logistik, akses dan mengalami trauma berat yang berisiko mengalami sakit. Harus bergerak cepat agar korban tidak semakin bertambah,” katanya saat melepas tim relawan, Selasa (16/12) di Balairung UGM.
Disamping mengirimkan relawan ke lokasi bencana, kedepan UGM juga akan mengarahkan tim riset untuk melakukan assesment dan pemetaan daerah lain di sekitar Banjarnegara yang mungkin rentan terjadi longsor. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya deteksi dini daerah rawan bencana sehingga meminimalisasi potensi jatuhnya korban dan kerugian akibat bencana. “Kedepan, tim riset UGM kami arahkan agar ada rapid assesment mapping di daerah Banjarnegara yang lain,” jelasnya.
Sebelum memberangkatkan 33 relawan mahasiswa, telah ada dua tim pendahulu yang dikirim lebih awal. Tim pertama terdiri dari delapan orang ahli ditugaskan untuk melakukan assesment tanggap darurat bencana. Berikutnya sebanyak 25 orang tim medis diberangkatkan untuk membantu memberikan penanganan medis korban bencana.
“Setelah ini akan diberangkatkan pula tim ke-4 yakni tim psikolog sebanyak 5 orang psikolog dan 3 mahasiswa psikologi,” imbuh Koordinator Disaster Respons Unit (DERU) UGM, Dr. Novi Siti Kusuji Indrastuti, M.Hum.
Para relawan diterjunkan di wilayah bencana selama satu minggu. Pengiriman relawan akan dilakukan kembali apabila masih dibutuhkan.
“Setelah satu minggu relawan akan ditarik kembali dan akan mengirimkan tim relawan yang berbeda lagi apabila disana masih membutuhkan bantuan tenaga,” ujarnya. (Humas UGM/Ika)