Tim mahasiswa UGM berhasil meraih penghargaan tingkat internasional dalam kompetisi aplikasi yang diselenggarakan AT&T dan IBM “Public Safety App Challenge” di California, Ameria Seriakat pada 13 Desember 2014 kemarin. Tim UGM memperoleh penghargaan sebagai “Best Public Safety App” berkat mengembangkan aplikasi Realive yakni aplikasi penanganan kecelakaan secara real time.
Aplikasi Realive dikembangkan oleh gabungan lima mahasiswa prodi Ilmu Komputer dan satu mahasiswa prodi Geofisika Fakultas MIPA yaitu Daniel Oscar Baskoro (project manager), Zamahsyari (programmer), Bahrunnur (programmer), Sabrina Woro A (designer), Fansyuri Jenar (copywriter), serta Maulana Rizki A (data analyst). Keenam mahasiswa muda ini berhasil menerima penghargaan di jantung industri teknologi dunia yaitu Silicon Valley.
Menurut Oscar kompetisi itu diikuti peserta dari berbagai negara di dunia. Sebelum diundang memperesentasikan hasil karya di hadapan dewan juri, para peserta diberikan data untuk diolah terlebih dulu. Selanjutnya hasil olahan data digunakan untuk proses pengembangan aplikasi.
“Aplikasi yang kita kembangkan yaitu Realive berhasil melalui proses pengembangan aplikasi. Hasilnya kami presentasikan di depan tujuh orang juri dari kalangan profesional dari berbagai perusahaan terkemuka di Silicon Valley,” paparnya, Rabu (117/12) di Kampus UGM.
Oscar menjelaskan aplikasi yang mereka buat merupakan aplikasi untuk menangani kecelakaan secara real time yang dikembangkan pada Android Wear dan Google Glass. Dengan pemanfaatan aplikasi ini dapat memberikan kepada pihak-pihak terkait dan terdekat seperti polisi, petugas pemadam kebakaran, petugas kesehatan, dan yang lainnya saat terjadi kecelakaan.
“Dengan memakai Realive pertolongan bisa dilakukan dengan cepat karena informasi langsung ditujukan kepada petugas yang berada di sekitar lokasi kecelakaan menggunakan perangkat wearable,” jelas Oscar.
Bahrunnur menambahkan, selama proses penanganan korban kecelakaan, petugas terkait juga dapat mengakses informasi terkini mengenai kondisi kecelakaan yang terjadi pada saat itu. Aplikasi ini mampu menyajikan pertolongan terhadap 20 kategori kecelakaan termasuk bencana alam.
“Selanjutnya lima profesi pihak penyelamat yang akan memberikan respon pada setiap kejadian kecelakaan maupun bencana alam,” ujarnya.
Terkait penghargaan yang telah diraih Fansyuri mewakili teman-temannya mengaku bangga dan senang karena terpilih sebagai pemenang dalam kompetisi tingkat dunia yang cukup bergengsi ini. Hal tersebut menjadi pembuktian bahwa mahasiswa Indonesia unggul dan mampu berasing di kancah internasional.
“Terpilih sebagai pemenang menjadi kebahagiaan yang luar biasa bagi kami karena mendapat penghargaan di jantung industri teknologi dunia. Kami juga berterimakasih pada universitas, Kemenpora, dan KBRI yang turut mendukung kegiatan kami,” ucapnya. (Humas UGM/Ika)