Universitas Gadjah Mada dan Ministry of Foreign Affairs and Trade (MFAT) New Zealand telah menginiasi kerjasama kemitraan. Kerjasama tersebut merupakan upaya dalam rangka mendukung keberlangsungan pembangunan di Indonesia berupa dukungan pendanaan bagi dosen atau peneliti di UGM dalam kerangka program “UGM Community Resilience and Economic Development (CaRED) Programme”.
Dengan mengangkat tema “Strengthening Engagement between UGM and NZ Institutions on Research-based Education Implemented in Economic Development, Disaster Risk Management, Human Crises, Conflict Prevention, and Renewable Energy to Use Sustainable Development of The Eastern Indonesia”, program ini berlangsung pada tahun 2013 hingga 2018 dengan prioritas area Indonesia bagian timur. Program di tahun pertama telah berjalan dan tercatat 22 proposal pengajuan masuk sekretariat CaRED.
Dari 22 proposal terpilih empat tim pemenang untuk mendapatkan dana hibah ini. Keempat pemenang tersebut yaitu Community Based enterprise Development to Promote Sustainable Economic and Livelihood Opportunities in Morotai Island Regency of North Maluku Province, Exploration and Development of Seaweeds in East Nusa Tenggara, Geothermal Energy for Green, Sustainable Development and Community Prosperity is Eastern Indonesia dan Capacity Development on Natural Disaster Risk Management for Communities in Small Islands.
Ali Awaludin, Ph.D selaku Supervisor Fasilitator Program RDSP-FF mengatakan guna menindaklanjuti dari telah terlaksananya putaran pertama tersebut, maka di tahun kedua telah dibuka kembali Call for Proposal putaran kedua. Untuk menumbuhkan minat dosen dan peneliti di fakultas maupun pusat studi, maka pada tanggal 14 oktober 2014 telah berlangsung sosialisasi program ini di ruang Multimedia, Gedung Pusat UGM.
“Program mencakup tiga kegiatan yang harus diintegrasikan oleh pengusul proposal pada masing-masing topik tersebut. Meliputi research and community development, training and workshop, dan technical assistance,” ungkap Ali Awaludin, di kampus UGM, Rabu (17/12).
Dikatakan Ali Awaludin, kerjasama kemitraan ini menekankan dalam keikutsertaan mitra-mitra dari institusi New Zealand dan Indonesia, yang meliputi lembaga pemerintahan, universitas, industri, komunitas, LSM dan lain-lain. Secara umum program ini diharapkan mampu mendorong peningkatan income generating dengan pemberdayaan komoditas/ layanan yang berbasis SME, penciptaan dan pemanfaatan energi bagi kesejahteraan masyarakat.
“Selain itu, diharapkan pula turut serta dalam penguatan kesiapan dan kapasitas masyarakat dalam mitigasi bencana di pulau-pulau kecil di Indonesia bagian timur,” paparnya. (Humas UGM/ Agung)