![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/17121414188018991603186752.jpg)
UGM menerima penghargaan Makarti Pramati dari Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla kepada Wakil Rektor Bidang Penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat UGM, Prof. Suratman pada puncak peringatan Hari Bhakti Transmigrasi ke-64, Senin (15/12) di Kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Menurut Suratman, penghargaan diperoleh karena UGM dinilai sebagai lembaga yang senantiasa memberikan dukungan dan sumbangan pemikiran dalam upaya mendorong kemajuan penyelenggaraan program transmigrasi. Dukungan terhadap pelaksanaan program transimgarsi diwujudkan melalui berbagai kegiatan berbasis pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Sejak awal berdiri UGM memang selalu konsisten mendukung program transmigrasi melalui berbagai cara seperti riset, KKN, kerjasama pembangunan wilayah transmigrasi dan lainnya,”kata Suartman di ruang kerjanya, Rabu (17/12).
Pemberian penghargaan tersebut, kata Suratman, diharapkan dapat memacu UGM untuk berkontribusi lebih besar dalam proses pembangunan wilayah marjinal di Indonesia. Pasalnya tidak sedikit daerah transmigrasi yang masih membutuhkan dukungan untuk menjadi daerah baru yang mandiri. Kedepan UGM juga akan terus mengawal kebijakan dan program pemerintah dalam upaya pengintegrasian desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
“Kita menginisiasi working group untuk fokus mempercepat integrasi desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi serta mengawal kebijakan yang ada termasuk kelembagaannya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015,” jelasnya.
Tidak hanya itu, UGM juga tengah berencana melakukan kajian pelaksanaan transmigrasi lintas pulau diluar Pulau Jawa (trans island transmigration). Pasalnya pelaksanaan transmigrasi selama ini hanya dilakukan oleh masyarakat Pulau Jawa ke pulau-pulau besar lainnya.
“Distribusi penduduk saat ini sangat timpang, hampir 50 persennya terkonsentrasi di Pulau Jawa,” ujarnya.
Karenanya pihaknya akan mengkaji kemungkinan pelaksanaan program transmigrasi dilakukan oleh masyarakat lintas pulau di Indonesia. Dengan begitu diharapkan dapat membentuk masyarakat yang kuat dan tangguh untuk Indonesia yang lebih baik. (Humas UGM/Ika).