Keluarga Kristiani Gadja Mada (Kakriskagama) merayakan Natal bersama di gedung Grha Sabha Pramana, Bulaksumur. Natalan bersama dari unsur dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa kali ini mengajak keluarga-keluarga untuk menghayati kehidupan berkeluarga di jaman ini.
Pendeta Wisnu Sapto Nugroho mengatakan keluarga pada hakekatnya adalah komunitas: komunitas dalam iman, komunitas hidup dan komunitas cinta. Bahwa panggilan keluarga merupakan iman, hidup, dan cinta.
“Keluarga tanpa cinta kehilangan harkat, martabat dan kehilangan jati dirinya sebagai keluarga,” katanya Jum’at (9/1).
Wisnu Sapto Nugroho mengakui percepatan perubahan dari keluarga sangat luar biasa. Era saat ini berbeda dengan lima tahun lalu, dan lima tahun lalu berbeda dengan sepuluh tahun yang lalu dan itu berbeda dengan duapuluh tahun yang lalu.
“Jika keluarga tidak berpegang pada iman, maka mereka akan mudah terombang ambing oleh berbagai rupa hal karena perubahan. Karena itu, keluarga harus mengembangkan iman, hidup, dan cinta kasih,” katanya.
Menyitir pendapat Romo Maurice Eminyan, SJ penulis buku Teologi Keluarga, pendeta Wisnu Nugroho menandaskan sejarah sesungguhnya telah membuktikan keluarga utama pembentukan peradaban untuk pendidikan keutamaan-keutamaan, kebajikan, moral dan perdaban manusia. Keluarga telah memberi sumbangsih terbesar untuk kehidupan manusia.
“Manusia akan hidup dalam penghormatan satu sama lain diawali dari keluarga yang saling menghormati. Manusia dan masyarakat akan bersolider, bila belajar dari keluarga dan ini semua menunjukkan peran penting keluarga. Karena itu tema yang tepat dari PGI dan KWI memberikan tema natal yang sama tahun ini, Berjumpa dengan Allah di dalam Keluarga. Karena benih-benih cinta kasih, benih-benih kehidupan dan keselamatan terpancar dari dalam keluarga Yusuf,” ungkapnya.
Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D memberikan pernyataan yang sama. Bahwa peran keluarga dan agama sangat penting dalam menjaga kehidupan bersama.
“Saat ini sebetulnya tantangan kita, bukan perbedaan agama tetapi adalah aliran yang ingin memaksakan kehendak. Kita harus meningkatkan kewaspadaan terhadap aliran-aliran yang areligius. Ancaman tersebut saat ini semakin kuat, dan mengancam mahasiswa-mahasiswa kita,” tuturnya.
Perayaan Natal bersama Keluarga Kristiani Gadjah Mada diisi Paduan Suara UGM dan tari-tarian dari UKM UGM. Hadir Romo Agustinus Handi S., Pr (Ketua KORPAGAMA), Prof. Drs. Koentjoro, Ph.D. (Ketua KAKRISGAMA), dan Dr. Ir. Edia Rahayuningsih, MS. (Humas UGM/ Agung)