UGM Inisiasi Pengembangan SPAM Melalui KKN Tematik
UGM Inisiasi Pengembangan SPAM Melalui KKN Tematik
UGM menjadi koordinator pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perpipaan Berbasis Masyarakat dengan Pola KKN Tematik. Tahun 2015 ini UGM mengoordinasi beberapa perguruan tinggi di Indonesia, yaitu Universitas Udayana, Universitas NTB, Universitas Pattimura, Universitas Negeri Medan, Universitas Haluoleo, Universitas Balikpapan serta Universitas Darussalam Ambon.
Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman mengatakan pada tahap awal UGM akan melakukan sejumlah kegiatan, seperti pembuatan modul, pelatihan model SPAM, dan pembekalan mahasiswa.
“Diharapkan standar mutu program tercapai dengan baik karena melibatkan pemerintah, akademisi maupun masyarakat,” papar Suratman di sela-sela koordinasi Pelaksanaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan Berbasis masyarakat dengan Pola KKN Tematik, Rabu (14/1) di UGM.
Ia menjelaskan UGM sejak tahun 2014 telah melakukan kerja sama dengan Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dalam pengembangan SPAM perpipaan pedesaan. Disamping itu, saat ini UGM juga telah mengembangkan model percontohan SPAM kampus.
“Ke depan akses masyarakat terhadap kebutuhan air bisa semakin terlayani dengan baik,” tuturnya.
Menurut Prof. Suratman program tersebut merupakan terobosan serta inovasi dalam rangka penanggulangan krisis air di Indonesia. Ia berharap nantinya seluruh propinsi bisa menerapkan program KKN tematik SPAM perpipaan berbasis masyarakat ini.
“Tahap awal pelaksanaan dilakukan di tiga propinsi, yaitu Jawa Barat, NTT dan Bangka Belitung,” imbuh Suratman.
Sementara itu Kasatker P3SDP Direktorat Bina Program Dirjen Cipta Karya, Yoyok Setio Utomo menilai UGM telah berhasil mendampingi masyarakat dalam penyediaan air, khususnya di Yogyakarta. Kementrian Pekerjaan Umum selama ini memang telah mengembangkan SPAM pedesaan namun belum optimal.
“Ada yang mangkrak sehingga butuh keberlanjutan dan kemandirian. UGM sebagai mitra diharapkan bisa menjadi perintis sehingga nantinya akan dicontoh kampus lain,” kata Yoyok. (Humas UGM/Satria;foto: Budi H)