Unversitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan sosialisasi pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2015. Sosialisasi dihadiri pula dari UPN Veteran Yogyakarta yang akan membuka penenerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN di tahun 2016.
Direktur Akademik UGM, Dr. Agr. Ir. Sri Peni Wastutiningsih mengatakan tidak ada yang baru untuk penyelenggaraan SNMPTN tahun 2015. Sebagaimana di tahun tahun 2014, penyelenggaraan SNMPTN kali ini merupakan satu kesatuan yang terintegrasi antara pendidikan menengah dan tinggi.
“Salah satunya kaitannya adalah dengan UN (Ujian Nasional), mau dipakai atau tidak, maka jelas kalau UN tidak lulus dan SMA tidak lulus tentu tidak bisa mengikuti SNMPTN. Jadi kaitan integrasinya ada disana,” ujarnya di Grha Sabha Pramana, Selasa (27/1).
Dihadapan 426 Kepala sekolah SMA/MA/SMK/MAK seluruh DIY, Sri Peni mengungkapkan penyelenggaraan SMPTN 2015 memberi pengakuan semua prestasi akademik siswa selama menempuh pendidikan menengah sebagai pertimbangan. Prestasi -prestasi tersebut antara lain prestasi di OSN, olimpaiade-olimpiade dan lain-lain.
Disamping itu, adanya prestasik akademik juga memberi kesempatan pula pada penyandang difabel untuk mengikuti. Meskipun kesempatan tersebut hanya untuk program studi-program studi tertentu.
“Ini saya kira yang perlu disampaikan ke adik-adik bahwa sebetulnya semua PTN tidak menghalang-halangi teman-teman difabel masuk di PTN. Hanya saja prodi tertentu tidak bisa, taruhlah Teknik Kimia atau FMIPA Kimia, untuk yang buta warna tidak bisa dan beberapa prodi lain,” ungkapnya.
Untuk mengikuti SNMPTN 2015, Sri Peni lebih lanjut menjelaskan untuk pengisian dan verifikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) berlangsung tanggal 22 Januari – 8 Maret 2015 dan pendaftaran 13 Februari -15 Maret 2015. Sementara itu, untuk proses seleksi berlangsung 16 Maret – 8 Maei 2015 dan pengumuman tanggal 9 Mei 2015.
“Semua mandat pada sekolah, kalau tidak dientrikan tentu tidak bisa daftar. Karena dimulai dari PDSS itu, kita berharap semua pihak untuk penyelenggaraan SNMPTN ini menjunjung tinggi akademik dan kejujuran,” tuturnya.
Meski makanisme pendaftaran SNMPTN tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Dr. Eko Marpanaji, MT Pokja Sekretariat mengingatkan tentang kerangka waktu yang sangat riskan. Sebab jika tidak dicermati dan sudah di hari-hari terakhir memasukan nilai siswa maka dimungkinkan terjadi kemacetan mesin.
“Memang cukup panjang, namun yang harus diperhatikan adalah cek password karena untuk login. Karena ada yang NPSN ganti sedang di data PDSS belum berubah. Ini klasik seperti tahun kemarin, belum lagi nanti ada NISN siswa ada yang berubah,” tambahnya. (Humas UGM/ Agung)