![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/06021514232101281778119639-705x510.jpg)
Dr. Hary Utomo Muhammad, Sp.J(K)., purnawirawan Direktorat Kesatuan Angkatan Darat (Ditkesad) berhasil meraih gelar doktor, Jumat (6/2) usai melangsungkan ujian terbuka program doktor di Fakultas Kedokteran UGM. Dalam kesempatan itu, pria kelahiran Bandung 62 tahun lalu ini mempertahankan disertasi tentang “Pengaruh Panjang Telomer dan Kadar Telomeric Repeat Binding Factor-2 (TRF-2) Lekosit Sebagai Prediktor Penyakit Jantung Koroner”.
Hary menyampaikan bahwa bagian penting dalam menjaga kestabilan DNA yang berfungsi melindungi kromosom dari erosi dan mencegah perlekatan antar ujung kromosom. Sehingga pemendekan salah satu bagian dari kromosom ini acapkali dihubungkan dengan proses degeneratif.
“Panjang telomer sering dihubungkan dengan berbagai penyakit seperti jantung koroner, gagal jantung dan penyakit penuaan lainnya,” ujarnya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 36 pasien jantung koroner di Departemen Kardiologi RSPAD Gatot Subroto selama periode Maret sampai Oktober 2012 diketahui bahwa panjang telomer lekosit pada penyakit jantung koroner tidak terbukti lebih pendek daripada telomer pasien yang tidak menderita penyakit jantung koroner. Sementara kadar TRF-2 lekosit pada penderita jantung koroner lebih rendah daripada yang tidak mengalami jantung koroner.
“Panjang telomer lekosit tidak bisa dibuktikan sebagai prediktor penyakit jantung koroner, namun TRF-2 terbukti secara statistik sebagai prediktor independen, terutama penderita terduga angina pectoris dengan kadar TRF-2 kurang dari 7ng/mL,” paparnya. (Humas UGM/Ika)