![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/10021514235558181829275314-685x510.jpg)
Fakultas Kedokteran (FK) UGM berencana membuka Program Studi Dokter Layanan Primer (DLP) pada tahun ajaran 2015 ini. Anggota Pokja Nasional DLP, dr. Mora Claramita, MHPE., Ph.D mengatakan dalam UU Nomor 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran disebutkan bahwa DLP mempunyai kualifikasi setara dengan dokter spesialis yang bertugas sebagai gate keeper.
“Jika memungkinkan nanti pada tahap awal kita buka untuk 200 dokter dengan lama pendidikan 3 tahun,” papar Mora di Fakultas Kedokteran UGM, Selasa (10/2).
Mora menambahkan persiapan pengajar pendidik DLP juga telah dilakukan oleh FK UGM dengan mengirim beberapa dosen untuk memperdalam ilmu Family Medicine di Maastricht, Belanda serta Iowa, Amerika Serikat melalui kerja sama NPT Project dan Fulbright. Selain itu kerja sama FK UGM dengan fasilitas pelayanan kesehatan di DIY dan sekitarnya juga sudah dijalin.
“Koordinasi Integrasi Academic Health Centre antara FK UGM, RS dr. Sardjito, RS Akademik dan klinik layanan primer di UGM sudah dibentuk untuk penguatan sistem kesehatan berjenjang,” imbuhnya.
Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni FK UGM, dr. Ova Emilia, M.M.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D menjelaskan bahwa sejak tahun 2010 ini FK UGM telah rutin melakukan kegiatan pelatihan dan pendidikan dokter berkelanjutan, yaitu Weekly Clinical Update selama 40 minggu dan Annual Clinical Update on Primary Care setiap tahunnya, bekerja sama dengan University of Iowa, IDI, Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia, dan Dinas Kesehatan.
“Kita juga sudah membuka pendidikan S2 Ilmu Kedokteran Klinik dengan peminatan Kedokteran Keluarga. Ini menunjukkan komitmen FK UGM dalam penyelenggaraan pendidikan DLP,” papar Ova.
Di tempat sama Ketua Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK UGM, Prof. dr. Budi Mulyono, Sp.PK(K),MM., menegaskan bahwa di era BPJS dan JKN, Dokter Layanan Primer (DLP) mempunyai peran yang sangat penting. Hal ini mengingat 90 persen kesehatan bisa ditangani di layanan kesehatan primer.
“DLP ini bertugas terutama di area promotif, preventif, mengutamakan individu, fokus pada keluarga dan orientasi pada komunitas sehingga akan berimbas pada penurunan biaya kesehatan, peningkatan status kesehatan dan kepuasan pengguna,” imbuh Budi. (Humas UGM/Satria)