• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • DAMPAK PERTANIAN & KEBAKARAN HUTAN TERHADAP GAMBUT OMBROGEN

DAMPAK PERTANIAN & KEBAKARAN HUTAN TERHADAP GAMBUT OMBROGEN

  • 31 Agustus 2005, 11:19 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 9500

Kegiatan pertanian dan kebakaran hutan gambut berdampak atas perubahan watak gambut ombrogen. Perubahan itu meliputi beberapa sifat fisika dan kimia gambut, dan proses biogeokimia penting dalam ekosistem hutan/lahan gambut. Sifat fisika gambut mengalami perubahan, tetapi tidak berdampak negatif atas kualitas fisika gambut sebagai media tumbuh. Hanya saja perubahan sifat fisika itu cukup berpengaruh terhadap fungsi gambut sebagai pengatur tata air (fungsi hidrologis) karena daya menyimpan lengas maksimum (porositas total) dan daya hantar air cacak menurun. Hal ini berarti bahwalahan gambut yang nisbi tak terusik seperti hutan gambut tebang pilih menunjukkan fungsi hidrologis yang lebih mantap, dan sebaliknya kurang mantap dalam hal fungsinya sebagai media tumbuh. Hal sebaliknya berlaku bagi lahan gambut yang telah terusik oleh kegiatan pertanian dan kebakaran. Demikian disampaikan Ir. Ahmad Kurnain, M.Sc saat menempuh Ujian Terbuka Promosi Doktor dalam bidang Ilmu Pertanian (Ilmu Tanah) pada hari Selasa, 30 Agustus 2005 di Ruang Pascasarjana UGM.

Dalam disertasi berjudul “Dampak Kegiatan Pertanian Dan Kebakaran Atas Watak Gambut Ombrogen” ia mengungkapkan, dalam hal sifat kimia, perubahannya berdampak negatif atas penurunan kualitas kimia gambut baik sebagai media tumbuh maupun sebagai penyokong kehidupan jasad renik tanah. Hanya saja kerusakannya masih berada di bawah ambang kritis menurut kriteria baku kerusakan tanah di lahan basah (PP RI No 150 Tahun 2000). Harga Ph gambut yang kurang dari 4,0 tidak dapat dianggap berada di ambang kritis, karena gambut alami yang tak terusik pun kurang dari 4,0. “Penurunan kualitas kimia gambut hanya terjadi di lahan pertanian nonintensif seperti lahan nenas dan karet, lahan terbuka, dan lahan bekas kebakaran, tetapi tidak terjadi di lahan pertanian intensif seperti lahan jagung,” kata dosen Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru ini.

Lebih lanjut promovendus kelahiran Makasar, 7 April 1963 mengatakan, secara praktis hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan dalam penyusunan strategi pemanfaatan yang bijaksana lahan gambut untuk produksi biomassa. Pemanfaatan lahan gambut untuk produksi biomassa secara ideai harus juga mempertimbangkan kelestarian dan kemantapan fungsi alamiah lahan gambut. “Oleh karena itu, pilihan pemanfaatan yang bijaksana harus menggabungkan dua kepentingan itu. Secara makro, pendekatan pembangunan sektor tunggal (single sector development) harus bergeser ke pendekatan pembangunan sektor jamak (multiple sector development). Salah satu model yang dapat dikembangkan adalah penggabungan konsep pertanian dan perhutanan (agroforestry). Secara lebih khusus model itu dapat berupa perwilayahan (zoning) pemanfaatan untuk tujuan pertanian dan perhutanan dalam suatu ekosistem lahan tertentu, pertanian berskala kecil untuk meminimalkan dampak atas fungsi ekosistem, dan memisahkan wilayah konservasi dari wilayah produksi dengan wilayah penyangga (buffer zones),” ujarnya.

Promovendus dengan predikat Sangat Memuaskan ini menambahkan, hasil penelitian juga dapat diertimbangkan dalam penyusunan strategi pemulihan lahan gambut yang rusak. Membiarkan saja lahan gambut bekas kebakaran tanpa ada upaya pemulihan buatan ternyata mendorong kemerosotan kualitas kimia gambut. Lahan gambut ombrogen memiliki kemampuan memulihkan secara alamiah yang sangat rendah. “Oleh karena itu diperlukan upaya campur tangan manusia dalam pemulihan lahan gambut yang rusak. Campur tangan itu teramu dalam satu model pemulihan yang meliputi pembenahan fungsi hidrologis dan biogeokimia lahan gambut. Pembenahan fungsi hidrologis terutama diarahkan untuk mengendalikan kehilangan media (gambut) akibat pengatusan yang berlebihan. Pembenahan fungsi biogeokimia terutama diarahkan untuk memperbaiki kualitas gambut sebagai media tumbuh,” ujar suami Erna Noordiyanti ini. (Humas UGM)

Berita Terkait

  • Edi Raih Doktor Usai teliti Dampak Pembendungan Kanal

    Wednesday,21 August 2013 - 15:56
  • Kebakaran Hutan Percepat Perubahan Iklim

    Thursday,15 October 2015 - 10:52
  • Tim UGM Sampaikan Hasil Kajian Perbaikan Tata Kelola Lahan Gambut

    Wednesday,25 April 2018 - 10:00
  • Pemerintah Harus Tegas Tindak Pembakar Hutan

    Thursday,08 October 2015 - 8:53
  • Raih Doktor Usai Teliti Metode Identifikasi Lahan Gambut Terdegradasi

    Friday,05 August 2022 - 7:07

Rilis Berita

  • Berharap Pemilu Aman Tanpa Residu Polarisasi dan Konflik Sosial 31 May 2023
    Keinginan presiden memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan
    Agung
  • UGM Jalin Kerja Sama Pengembangan Riset dengan Africasia Investment and Resources 31 May 2023
    Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama, Ignatius
    Gloria
  • Lustrum ke-12, Menuju Geografi Inovatif di Era Society 5.0 30 May 2023
    Tahun 2023, Fakultas Geografi UGM berusia 60 tahun. Sebuah waktu yang singkat untuk ukuran umur b
    Agung
  • Nano Kitosan Potensial Untuk Perawatan Gigi 30 May 2023
    Penyakit pulpa dan periapikal gigi masih menjadi persoalan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. D
    Ika
  • Kajian Strategis Power Wheeling Pada Seminar Nasional BEM KM Universitas Gadjah Mada 30 May 2023
    BEM KM Universitas Gadjah Mada mengadakan kegiatan seminar nasional dengan topik power wheeling y
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual