Pada hari Jum’at tanggal 26 Agustus 2005, Rektor UGM Prof. Dr Sofian Effendi melakukan kunjungan ke Lokasi KKN Mahasiswa UGM di desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang dan desa Sukorini, Kecamatan Muntilan. Pada kunjungan kali ini Rektor didampingi Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi Prof. Dr. Marwan Asri., MBA, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Prof. Dr. Retno Sunarminingsih, M.Sc., Apt, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Prof. Dr. Ir. Khrisna Agung, Kepala Bidang Humas dan Keprotokolan Drs. Suryo Baskoro, MS, Kepala Bidang Kewirausahaan KKN UGM Ir. Gatot Murdjito, MS dan Dekan di lingkungan UGM.
Saat berada di desa Karanganyar, Rektor melihat secara langsung sebuah desa wisata baru, hasil kerja pengembangan mahasiswa KKN UGM. Sebuah desa wisata binaan yang berjarak sedang dengan komplek Candi Borobudur, Kabupaten Magelang. Selain disuguhi vcd wisata desa Karanganyar, Rektor juga mendapatkan penjelasan tentang latar belakang dikembangkannya desa Karanganyar menjadi desa wisata. Seperti diungkap Wahyu Bramantya wakil mahasiswa KKN, desa Karanganyar merupakan desa yang menyimpan banyak potensi, diantaranya letak yang tidak jauh dari komplek candi Borobudur, memiliki pasar tradisional, lahan tembakau dengan pemandangan indah, sunrise dan penghasil kerajinan gerabah. “Kami menangkap potensi itu. Lalu kami membuat program untuk pengembangan wisata. Kami pun membuat paket wisata murah, dengan home stay, penyajian makanan tradisionil khas desa Karanganyar dan kesenian Dayakan. Untuk yang pertama kali maka pada tanggal 23 dan 24 Agustus kemarin kami mengundang wisatawan dari Perancis untuk tinggal disini”, ujar Wahyu.
Menanggapi hasil kerja mahasiswa KKN UGM kali ini, rektor memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada para mahasiswa KKN UGM, karena telah berhasil menafsirkan, mengoperasional konsep KKN baru, sebagaimana yang ingin dikembangkan oleh UGM. “Karena itu bagaimana paradigma itu berubah, bagaimana kita mampu mengaplikasikan, menularkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita kuasai agar masyarakat desa bisa menggunakan teknologi tersebut untuk meningkatkan kemakmurannya. Inilah yang sudah berhasil adik-adik mahasiswa terapkan dalam bentuk mengkaji potensi dari desa Karanganyar. Karena lokasinya yang dekat Borobudur, kaitannya tentu saja wisata, kemudian industri gerabah dan pembuatan tahu dan lain-lain. Dari identifikasi potensi sudah tepat dan tinggal mengemas apa program-programnya. Tadi sudah kelihatan salah satunya adalah program home stay. Kalau ini dikaitkan Borobudur maka tinggal pemasaran, bagaimana agar wisatawan mau tinggal di desa Karanganyar”, ujar Pak Sofian.
Sementara itu, dalam kunjungannya di desa Sukorini, Kecamatan Muntilan Rektor beserta rombongan melihat keberhasilan mahasiswa KKN UGM dalam melaksanakan pelatihan Pendekatan Matematik Realistik Indonesia (PMRI) bagi guru-guru SD dan MI. Sebagaimana dikatakan Ir Gatot Murdjito, MS, penekanan terhadap pelatihan PMRI bagi guru SD dan MI ini, dikarenakan angka ketidak kelulusan biasanya disebabkan nilai matematik. “Yang urgen dilakukan mahasiswa KKN desa Sukorini adalah melakukan pelatihan bagi guru SD/MI bidang matematik. Kenapa matematik menjadi momok disini, karena ketidak lulusan disebabkan karena pelajaran matematik”, ungkap Gatot. (Humas UGM)