• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Kerja Layak Dorong Perkembangan Industri Pariwisata di Bali

Kerja Layak Dorong Perkembangan Industri Pariwisata di Bali

  • 27 Februari 2015, 14:16 WIB
  • Oleh: Satria
  • 4437
Kerja Layak Dorong Perkembangan Industri Pariwisata di Bali

Kerja layak telah menjadi kebutuhan dalam industri pariwisata. Kerja ini telah mampu menjamin kebutuhan diri pekerja, keluarga dan dunia sosialnya secara layak, produktif, dan sejahtera. Persoalan konsep kerja layak dari ILO misalnya mempromosikan argumentasinya bahwa kerja merupakan pusat kesejahteraan.

“Sayangnya, meskipun kerja layak menjadi perhatian internasional, namun sangat sedikit penelitian empiris yang secara spesifik menganalisis isu kerja layak di industri pariwisata,” papar Bambang Suharto dalam ujian terbuka program doktor Sekolah Pascasarjana UGM, Jumat (27/2).

Pengajar di Universitas Negeri Gorontalo ini mempertahankan disertasinya yang berjudul "Kerja Layak dalam Industri Pariwisata (Studi Tentang Pola, Efek, dan Model Kerja Layak di Kedonganan dan Jimbaran, Bali)".

Bambang mengatakan berbagai jenis usaha di industri pariwisata diyakini dapat melakukan praktik kerja layak yang lebih mampu menyejahterakan karena dibangun dengan asumsi bahwa akumulasi modal didapat dari perhatian pengusaha terhadap kesejahteraan pekerja. Pekerja menjadi bagian kualitas yang mendatangkan bisnisnya yang berbeda dengan industri lain, seperti pabrikan, pertambangan, atau perkebunan.

“Faktanya penentuan upah minimum yang mengacu pada kebutuhan hidup layak pekerja dengan pengusaha banyak diwarnai permasalahan,” katanya.

Lokasi penelitian ini mengambil lokasi di Desa Jimbaran-Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Bandung, Bali. Beberapa pertimbangan pemilihan lokasi antara lain ada perbedaan di kedua desa ini yang bisa diperbandingkan, yaitu di lokasi Kedonganan menunjukkan bahwa peran desa adat atau pemerintah desa sangat dominan dalam pengelolaan pariwisata. Sementara itu di Jimbaran, peran pemerintah dan investor lebih dominan dalam pengelolaan pariwisata.

“Karakteristik pekerja di dua lokasi ini cukup heterogen, yaitu berasal dari berbagai daerah bahkan warga asing,” tambahnya.

Hasil penelitian yang dilakukan Bambang menunjukkan bahwa melalui kerja layak ini terbukti memberikan efek terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Peningkatan kunjungan wisatawan ini sekaligus mengakibatkan peningkatan pendapatan dan daya tarik investor untuk terus menanamkan modalnya di Kedonganan-Jimbaran. Selain itu, kerja layak pada beberapa aspek seperti gaji (upah) terbukti signifikan terhadap pencapaian kesejahteraan para pekerja karena mampu memenuhi kebutuhan hidup yang layak.

“Inti temuan penelitian ini adalah pariwisata kesejahteraan atau di Bali disebut yastra jagaditha,” imbuh Bambang.

Di akhir paparan Bambang mengatakan bahwa dominasi usaha industri pariwisata di Kedonganan dan Jimbaran mendorong perubahan wujud kerja layak dari kaku ke luwes dan berpola harmonis. Efek kerja layak 68% terhadap perkembangan industri pariwisata mampu berkontribusi terhadap kesejahteraan pekerja, pengusaha dan pemerintah. (Humas UGM/Satria)

Berita Terkait

  • Pariwisata Warisan Budaya Kian Diminati Masyarakat Global

    Wednesday,08 December 2010 - 10:22
  • Siklus Hidup Destinasi Pariwisata Indonesia Tak Seragam

    Friday,17 October 2014 - 12:55
  • 11 Sektor Penyusun Industri Pariwisata di NTB

    Friday,15 August 2008 - 12:53
  • Olahraga Dongkrak Industri Pariwisata

    Thursday,26 April 2018 - 11:15
  • Mengubah Kemiskinan menjadi Daya Tarik Pariwisata

    Friday,29 July 2011 - 15:30

Rilis Berita

  • Tim Softball Puteri UGM Juara 2 UGM Softball Cup 2023 06 June 2023
    Tim softball puteri UGM berhasil menyabet juara 2 dalam kejuaraan UGM Softball Cup 2
    Ika
  • Memilih Pemimpin Bukan Hanya Bertumpu Pada Popularitas 05 June 2023
    Sosial Research Center (SOREC) Universitas Gadjah Mada dan Rumah Politik Kesejahteraan (RPK) mend
    Agung
  • Kegiatan Pengabdian BEM KM UGM Libatkan Mahasiswa Internasional 05 June 2023
    Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM menyelenggarakan agenda
    Gloria
  • Mahasiswa Fisipol UGM Borong Prestasi di 6 Cabang Lomba dan 2 Kompetisi Nasional 05 June 2023
    Total 10 tim mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM berhasil meraih pengha
    Satria
  • UGM Jaring Kerja Sama Dengan 50 Institusi Pendidikan di The 75th NAFSA Annual Conference and Expo 2023 05 June 2023
    UGM mengembangkan kerja sama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat (tridarma)
    Ika

Agenda

  • 06Jun Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Dra. Ratna Susandarini, M.Sc....
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual