• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Kerja Layak Dorong Perkembangan Industri Pariwisata di Bali

Kerja Layak Dorong Perkembangan Industri Pariwisata di Bali

  • 27 Februari 2015, 14:16 WIB
  • Oleh: Satria
  • 4325
Kerja Layak Dorong Perkembangan Industri Pariwisata di Bali

Kerja layak telah menjadi kebutuhan dalam industri pariwisata. Kerja ini telah mampu menjamin kebutuhan diri pekerja, keluarga dan dunia sosialnya secara layak, produktif, dan sejahtera. Persoalan konsep kerja layak dari ILO misalnya mempromosikan argumentasinya bahwa kerja merupakan pusat kesejahteraan.

“Sayangnya, meskipun kerja layak menjadi perhatian internasional, namun sangat sedikit penelitian empiris yang secara spesifik menganalisis isu kerja layak di industri pariwisata,” papar Bambang Suharto dalam ujian terbuka program doktor Sekolah Pascasarjana UGM, Jumat (27/2).

Pengajar di Universitas Negeri Gorontalo ini mempertahankan disertasinya yang berjudul "Kerja Layak dalam Industri Pariwisata (Studi Tentang Pola, Efek, dan Model Kerja Layak di Kedonganan dan Jimbaran, Bali)".

Bambang mengatakan berbagai jenis usaha di industri pariwisata diyakini dapat melakukan praktik kerja layak yang lebih mampu menyejahterakan karena dibangun dengan asumsi bahwa akumulasi modal didapat dari perhatian pengusaha terhadap kesejahteraan pekerja. Pekerja menjadi bagian kualitas yang mendatangkan bisnisnya yang berbeda dengan industri lain, seperti pabrikan, pertambangan, atau perkebunan.

“Faktanya penentuan upah minimum yang mengacu pada kebutuhan hidup layak pekerja dengan pengusaha banyak diwarnai permasalahan,” katanya.

Lokasi penelitian ini mengambil lokasi di Desa Jimbaran-Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Bandung, Bali. Beberapa pertimbangan pemilihan lokasi antara lain ada perbedaan di kedua desa ini yang bisa diperbandingkan, yaitu di lokasi Kedonganan menunjukkan bahwa peran desa adat atau pemerintah desa sangat dominan dalam pengelolaan pariwisata. Sementara itu di Jimbaran, peran pemerintah dan investor lebih dominan dalam pengelolaan pariwisata.

“Karakteristik pekerja di dua lokasi ini cukup heterogen, yaitu berasal dari berbagai daerah bahkan warga asing,” tambahnya.

Hasil penelitian yang dilakukan Bambang menunjukkan bahwa melalui kerja layak ini terbukti memberikan efek terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Peningkatan kunjungan wisatawan ini sekaligus mengakibatkan peningkatan pendapatan dan daya tarik investor untuk terus menanamkan modalnya di Kedonganan-Jimbaran. Selain itu, kerja layak pada beberapa aspek seperti gaji (upah) terbukti signifikan terhadap pencapaian kesejahteraan para pekerja karena mampu memenuhi kebutuhan hidup yang layak.

“Inti temuan penelitian ini adalah pariwisata kesejahteraan atau di Bali disebut yastra jagaditha,” imbuh Bambang.

Di akhir paparan Bambang mengatakan bahwa dominasi usaha industri pariwisata di Kedonganan dan Jimbaran mendorong perubahan wujud kerja layak dari kaku ke luwes dan berpola harmonis. Efek kerja layak 68% terhadap perkembangan industri pariwisata mampu berkontribusi terhadap kesejahteraan pekerja, pengusaha dan pemerintah. (Humas UGM/Satria)

Berita Terkait

  • Pariwisata Warisan Budaya Kian Diminati Masyarakat Global

    Wednesday,08 December 2010 - 10:22
  • Siklus Hidup Destinasi Pariwisata Indonesia Tak Seragam

    Friday,17 October 2014 - 12:55
  • 11 Sektor Penyusun Industri Pariwisata di NTB

    Friday,15 August 2008 - 12:53
  • Olahraga Dongkrak Industri Pariwisata

    Thursday,26 April 2018 - 11:15
  • Mengubah Kemiskinan menjadi Daya Tarik Pariwisata

    Friday,29 July 2011 - 15:30

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual