• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • “Bullying” Ganggu Proses Tumbuh Kembang Remaja

“Bullying” Ganggu Proses Tumbuh Kembang Remaja

  • 03 Maret 2015, 15:46 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 9497
  • PDF Version

YOGYAKARTA – Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini sedang marak kasus kekerasan terhadap anak atau remaja yang dikenal dengan istilah bullying di sekolah. Perilaku agresif dengan ciri melakukan kekerasan secara berulang bisa dalam bentuk berupa kekerasan fisik, sosial, dan verbal. Dokter Spesialis Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UGM/RSUP Dr. Sardjito, Prof. dr. Djauhari Ismail, Ph. D., Sp. A(K) mengatakan Bullying di kalangan remaja berpotensi dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak dan remaja. “Untuk itu, hal ini harus ditangani secara serius,” kata  Djauhari dalam Seminar yang bertajuk Bullying pada Remaja di ruang Auditorium Fakultas Kedokteran UGM, Sabtu (28/2).

Menurut Djauhari, remaja mengalami tumbuh kembang secara fisik saat memasuki masa puber, perubahan kemampuan kognitif dan mengalami perubahan psikososial remaja dimana terjadi konflik pencarian jati diri. Bila proses pencarian jati diri ini gagal, kata Djauhari, yang terjadi adalah remaja mulai meragukan peranan dan fungsi dirinya di tengah masyarakat. Sifat yang muncul akhirnya menonjolkan diri, suka bermusuhan, egoistik, merendahkan orang lain, dan buruk sangka. “Jika berhasil, maka remaja mampu menyesuaikan diri, diterima, simpati, bekerjasama, mudah akrab, dan disiplin,” katanya.

Dari sisi pelaku bullying, dr. Ratna Dewi . Sc., Sp. KJ. dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Soerojo Magelang berpendapat  pelaku bullying umumnya mengalami kelainan psikis. Kejadian bullying bisa terjadi akibat tidak adanya tindakan dari orang dewasa dan adanya tempat yang tak terawasi saat bullying berlangsung. Umumnya pelaku memilih korban yang memiliki karakter pasif, sering menyendiri, mudah menangis, kemampuan sosial rendah, pemalu, dan sensitif. “Korban yang memiliki karakter tampak sedih dan hanya punya teman sedikit serta tidak mampu melindungi diri sendiri juga menjadi sasaran dari pelaku bullying,” katanya.

Untuk mencegah tindakan bullying menurutnya perlu menjadi perhatian dari keluarga dan pihak – pihak terkait, dalam hal ini adalah sekolah. “Karena memiliki dampak psikiatrik yang banyak, emosi, fisik, akademik, kepercayaan diri, perilaku koban, psikotik, dan dampak terburuknya adalah bunuh diri,” katanya.

Budiono Santoso, dari Yayasan Saworo Tino Triatmo (YASATRI) menuturkan pencegahan kekerasan di kalangan remaja harus ditangani secara serius melibatkan pihak sekolah, orang tua dan masyarakat. Orang tua dan masyarakat harus memahami pentingnya upaya pencegahan kekerasan yang terjadi di sekolah. Budiono menambahkan, pencegahan lebih baik dibanding pengendalian. Berdasarkan statistik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kecelakaan lalu lintas dan kekerasan merupakan penyebab kematian terbesar kelompok remaja di Indonesia. (Humas UGM/Titis)

Berita Terkait

  • Pengukuhan Prof Pinandi Sri Pudyani : Perawatan Kelainan Dentofasial Secara Ortodontik

    Monday,14 January 2008 - 14:16
  • Kembang Kertas Potensial Jadi Komoditas Bunga Potong

    Tuesday,16 July 2013 - 13:18
  • Medsos Bisa Picu Perilaku Bullying

    Thursday,11 April 2019 - 13:23
  • Pemberdayaan Remaja dapat Mencegah dan Mengendalikan Perilaku Merokok

    Thursday,16 December 2021 - 16:39
  • Psikolog UGM: Pelaku Begal Remaja Lebih Baik Diarahkan ke Militer

    Tuesday,17 March 2015 - 15:29

Rilis Berita

  • Booster Tetap Harus Dilakukan 04 July 2022
    Pemerintah melalui juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, meminta kepada masyarakat u
    Agung
  • Penanganan PMK dan Hukumnya untuk Kurban Iduladha 04 July 2022
    Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mewabah di berbagai daerah di Indonesia sejak akhir April 2022 samp
    Satria
  • Dies ke-34 MM FEB UGM Luncurkan Buku “Mencetak Pemimpin Bisnis” 03 July 2022
    Program studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM FEB UG
    Gusti
  • Refleksi dan Proyeksi Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia 02 July 2022
    Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Ke
    Satria
  • Mahasiswa UGM Raih Silver Medal dalam Inovation Exhibition di Malaysia 01 July 2022
    Sekelompok mahasiswa UGM membawa ide/gagasan yang diberi nama “Kiddie Wallet” ke 
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual