Keluarga besar UGM kembali berduka. Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Prof. Dr. J. Nasikun meninggal dunia. Prof. Nasikun meninggal dunia, Selasa (3/3) pukul 16.00 di kediamannya Jl. Pawirokuat No. 32 Ngringin RT 3 RW 19, Condong Catur, Depok, Sleman. Upacara persemayaman almarhum dilakukan di Balairung UGM, Rabu (4/3) siang.
Rektor UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D dalam sambutannya mengatakan almarhum Prof. Nasikun adalah salah satu putra terbaik yang mempunyai kontribusi besar dalam ilmu-ilmu sosiologi dan antropologi Indonesia. Pidato pengukuhan almarhum tahun 2006 yang berjudul Membangun Fondasi Etis Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni di Era Globalisasi Pascamodern berkontribusi penting terhadap pemahaman tentang fondasi IPTEKS secara etis di era global.
“Almarhum merupakan satu dari sedikit ahli sosiologi dan antropologi yang secara konsisten sepanjang karir mendedikasikan waktu dan energinya untuk pengembangan dan pengkajian ilmu-ilmu sosial,” tutur Dwikorita.
Dwikorita mencontohkan komitmen almarhum dalam hal publikasi penelitian, misalnya tentang wawasan kebangsaan. Salah satu tesis utamanya adalah bahwa wawasan kebangsaan (nasionalisme) tidak pernah muncul tanpa “anteseden” atau peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya dengan memberikan contoh pada berbagai belahan dunia.
Tidak hanya itu, kontribusi almarhum juga ditunjukkan dengan sumbangan pemikirannya yang mendorong agar UGM memiliki master plan pengembangan ilmu sebagai konsekuensi UGM sebagai creating institution.
“Beliau juga pernah meraih penghargaan dosen teladan tingkat nasional tahun 1988. Semoga almarhum mendapatkan tempat yang paling mulia,” pungkas Dwikorita.
Usai persemayaman, almarhum Prof. Nasikun selanjutnya dimakamkan di pemakaman keluarga besar UGM kawasan Sawitsari. Almarhum Prof. Nasikun lahir di Cilacap, 28 Oktober 1941. Ia meninggalkan seorang istri, Yuliana Paryati serta empat orang anak. Almarhum pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Sosiologi UGM periode 1971-1974 serta Direktur Pusat Antar Universitas Studi Sosial UGM periode 1986-1988. Ia diangkat sebagai Guru Besar pada 1 Maret 2005. (Humas UGM/Satria;foto: Budi H)