Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan UGM pada hari Kamis, 15 September 2005 menyelenggarakan Workshop Agro Komplek bertempat di Auditorium Fakultas Peternakan UGM. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai salah satu dari proyek pengembangan jurusan yaitu Proyek Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (SP4) NMT. Hal tersebut diungkapkan oleh Pimpinan Proyek SP4 Jurusan NMT Fakultas Peternakan UGM Bambang Suwignyo, S.Pt., M.P dalam releasenya (Kamis, 15 September 2005).
Menurutnya, kegiatan ini dilatarbelakngi oleh adanya pemikiran bahwa selama ini masuh jarang didapatkan penelitian di lingkup agro komplek yang dilaksanakan secara bersama-sama lintas bidang. Hal ini terjadi selain disebabkan oleh kebijakan yang memang masih bersifat parsial juga antara bidang-bidang di lingkup agro terselenggarakan secara terpisah dan berkesan sendiri-sendiri.
“Sementara itu ditingkat universitas sebagai institusi sains dan teknologi baik di UGM maupun di Indonesia pada umumnya, bidang-bidang pertanian terbagi menjadi Fakultas yang berbeda (Peternakan, Pertanian, Kehutanan, Teknologi Pertanian), padahal dalam realitasnya, pertanian kita dilaksanakan secara terintegrasi dalam berbagai bidang tersebut,” ujarnya.
Dikemukakan pak Bambang, dengan adanya kebijakan yang masih terpisah dan pelaku yang juga terpisah maka dimungkinkan akan ada dua efek yang kurang baik: (i) ilmu pengetahuan berjalan maju tetapi masih parsial tergantung sektor mana yang berkembang; (ii) hasil-hasil penelitian menjadi tidak optimal untuk menjawab permasalahan lapangan dalam kata lain kurang efisien.
Lebih lanjut pak Bambang mengatakan, berpijak dari hal tersebut maka Jurusan NMT merasa perlu untuk melakukan networking dengan stake holder yang terlibat dalam bidang agro (agro komplek) minimal di tingkat universitas. Oleh karena itu peserta workshop ini terdiri atas para pakar lintas bidang (Peternakan, Pertanian, Kehutanan, Teknologi Pertanian) di UGM maupun di luar UGM seperti UNRAM juga mahasiswa S1, S2, dan S3. “Dengan adanya worshop ini diharapkan akan lebih memicu pemikiran untuk lebih terbuka baik dalam konteks kebijakan maupun dalam kaitannya dengan pelaku peneliti,” ungkapnya.
Sedangkan Ketua Panitia Worshop Agro Komplek Dr. Ir. Hari Hartadi, M.Sc menuturkan, workshop ini terbagi dalam dua bagian pokok. Bagian pertama berupa seminar dari para pakar yaitu Dr. Cahyono Agus, M.Sc (Teknologi Pertanian), Prof. Suhardi (Kehutanan), Prof. Soemitro Padmowijoto (Peternakan). Sebagai pembanding terhadap kebijakan tentang pertanian di negara maju maka ada dua orang pembicara dari Aberdeen University Skotland United Kingdom (UK), yaitu Dr. K.M. Nelson dan Dr. Ian E. Edwards. Pada bagian pertama ini diharapkan peserta workshop akan mendapatkan input pemikiran dai para pembicara. “Untuk bagian kedua berupa diskusi baik dalam kelompok maupun pleno. Setelah diskusi dilaksanakan diharpakn workshop ini akan mampu menhasilkan rekomendasi bagi pengembangan bidang agro. Topik atau tema apa saja yang diangkat sebagai materi penelitian pada cluster agro komplek,” terangnya.
Ditambahkan pak Hari bahwa rekomendasi ini sekaligus sebagai wujud nyata untuk mendukung otonomi kampus. Bahwa seiring dengan status UGM sebagai perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN) dan telah mencanangkan bahwa UGM sebagai Riset University. “Oleh karena itu perlu dipersiapkan untuk menyambuk kebijakan UGM salah satunya adalah mulai tahun 2006 akan melaksanakan seleksi internal terhadap proposal penelitian,” tegas pak Hari. (Humas UGM)