Universitas Gadjah Mada bersepakat menjalin kerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, hari Kamis (22/9) di ruang sidang pimpinan UGM. Kedua belah pihak bersepakat meningkatkan program-program, pembangunan nasional di bidang kesejahteraan rakyat yang sejalan dengan Tri Darma Perguruan Tinggi. Dalam naskah kerjasama disebutkan, bahwa lingkup kesepakatan meliputi bidang Pendidikan dan Pelatihan, Studi, Penelitian, Pengabdian serta Pemberdayaan Masyarakat di bidang kesejahteraan rakyat serta kegiatan lainnya yang disetujui bersama oleh kedua belah pihak.
Dalam sambutannya Rektor UGM Prof. Dr. Sofian Effendi mengungkapkan bahwa tujuan para pemimpin pendahulu mendirikan negara Republik Indonesia ini, adalah mensejahterakan rakyat. Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Dasar RI. Dan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat tersebut, maka pengentasan kemiskinan merupakan salah satu langkah yang dilakukan. Masa 60 tahun merdeka ini, kalau dilihat memang sudah ada kemajuan-kemajuan. Artinya secara fisik memang sudah ada kemajuan-kemajuan, namun bila dilihat dari permasalahan-permasalahan mendasar bangsa, masalah kemiskinan, kekurangan gizi, kekurangan pangan masih tetap sama.
Dalam hal ini Pak Sofian menilai, sepertinya pemerintah menempuh startegi yang salah. Strategi yang belum tepat. Oleh karena itu, diharapkan peran dari universitas. “Disinilah universitas dapat membantu pemikiran-pemikiran alternatif, supaya pemerintah dapat menyusun atau merumuskan kebijakan-kebijakan publik yang lebih kritis, dalam merumusan kegiatan-kegiatan poverty alleviation”, ungkap Pak Sofian (Humas UGM).