Mencetak sumberdaya manusia unggul melalui pemahaman tentang kewirausahaan masih menjadi daya tarik yang kemudian dijadikan sebagai salah satu penguasaan softskill seorang mahasiswa. Tak terkecuali bagi Sekolah Vokasi UGM yang kemudian merilis Sekolah Kewirausahaan (School of Entrepreneurship) bekerjasama dengan salah sebuah bank nasional milik pemerintah, yaitu PT. Bank Mandiri.
“Kami bertekad akan mencetak seratus pebisnis tangguh setiap tahun melalui sekolah kewirausahaan. Tak harus menjadi wirausahawan tapi, paling tidak, semangat kewirausahaan itu akan terus tertanam ketika para mahasiswa tersebut telah bekerja di satu perusahaan, institusi, maupun lembaga, nantinya,” tutur Direktur Sekolah Vokasi UGM, Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi., MT., IPMd, di kampus setempat, Jumat (27/3).
Pada kesempatan itu Hotma bersama Senior Vice President Mandiri University Group, Winarsih Budiriani, juga menadatangani naskah kerjasama terkait program sekolah tersebut. Turut hadir dan menyampaikan sambutan Wakil Rektor UGM bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Prof. Dr. Suratman dan Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Arya Suprihadi.
Di luar program Sekolah Kewirausahaan, menurut Hotma, kewirausahawan tetap menjadi matakuliah wajib bagi seluruh mahasiswa SV UGM. “Sekali lagi, bukan semata-mata untuk menjadikan mereka piawai berbisnis, tapi diharapkan mental kewirausahaan sebagai salah satu bekal softskill akan terus tertanam sampai kapan pun,” tandasnya.
Hotma juga mengaku sangat berterimakasih dengan adanya program CSR Bank Mandiri, yang memungkinkan terwujudnya program sekolah tersebut. PT. Bank Mandiri tidak hanya memberi bukan ikan namun kail. “Mereka benar-benar menunjukkan pula di mana tempat memancingnya dengan menerjunkan beberapa pelatih maupun para praktisi untuk menggembleng mahasiswa peserta Sekolah Kewirausahaan tersebut,” katanya.
Ketua Pelaksana Sekolah Kewirausahaan Sekolah Vokasi UGM, Faiz Zamzani, S.E., M. Acc., QIA mengemukakan, program sekolah tersebut akan diawali dengan pelatihan untuk para dosen pada 2 April 2015 yang akan menjadi coach bagi 114 orang mahasiswa peserta Sekolah Kewirausahaan angkatan pertama ini. Sejumlah mahasiswa peserta tersebut merupakan wakil dari 27 prodi (program studi) yang ada di Sekolah Vokasi UGM.
“Sebelumnya, masing-masing prodi melakukan seleksi bagi mahasiswa yang berminat. Akhirnya, nama-nama yang dikirim dari prodi-prodi tersebut yang kemudian dinyatakan berhak mengikuti program sekolah kewirausahaan itu,” jelas Faiz.
Selama mengikuti sekolah kewirausahaan, peserta akan memperoleh beberapa materi mulai dari kewirausahaan & mindset wirausaha, business idea & business plan, execution & business implementation, marketing & selling, networking & relationship building, hingga tentang effective communication. Kelas teori yang akan dilaksanakan April – Juni 2015 itu wajib diikuti oleh mahasiswa yang terdaftar sebagai peserta program.
Setelah menempuh kelas teori, seluruh peserta diwajibkan melahirkan satu usaha bisnis tertentu. “Pada kegiatan yang akan dilaksanakan hingga Desember mendatang itu mereka juga akian diberi pendamping. Termasuk, akan kami upayakan permodalan apabila memang diperlukan,” papar Faiz lebih jauh. (Humas UGM/ Agung)