Sebanyak 320 mahasiswa mengikuti stadium general Sahabat Percepatan Peningkatan Kepemimpinan Mahasiswa tahun 2015 bertema Berkarakter Berbagi Menginspirasi. Selain diisi materi pentingnya kepemimpinan bagi mahasiswa dalam proses pembelajaran maupun dunia kerja, stadium general yang berlangsung di Auditorium Fakultas Pertanian UGM, Sabtu (11/4) disampaikan pula materi kiat-kiat pengembangan jiwa kepemimpinan dan pentingnya ”berbagi” dengan orang lain.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D mengatakan terdapat 4 domain dalam kepemimpinan. Disamping tahu tentang diri sendiri, seorang calon pemimpin atau pemimpin dituntut harus memiliki visi, dipercaya dan bertindak efektif. “Leadership itu domainnya ada empat, tahu diri sendiri, tahu kemampuan diri sendiri, punya visi, sangat visioner dan bisa mengaktualisasi, maka anda bisa membuat orang percaya pada anda, dan karena itu maka anda pun bisa mengerjakan sesuatu tanpa menyerah,” katanya.
Menurut Iwan Dwiprahasto, jika satupun dari keempat tersebut tidak dimiliki, maka seseorang dinilai gagal menjadi seorang pemimpin. Tidak visioner, gampang menyerah, sulit dipercaya maka menjadikan sesorang akan masuk dalam kotak. “Padahal manusia tidak ditakdirkan seperti itu. Ada beberapa tujuan seseorang memiliki daya kepemimpinan, ia harus bisa menghadapi situasi dan bisa membuat orang bersimpati untuk kemudian peduli,” katanya.
Ditandaskannya, seorang pemimpin harus selalu memiliki solusi dalam menghadapi masalah. Setidaknya ia bisa memberikan alternatif solusi pada permasalahan. “Seseorang yang tidak bisa memberikan alternatif solusi pada permasalahan maka sesungguhnya dirinya tidak bakat menjadi pemimpin. Karenanya seorang pemimpin harus mendengarkan orang lain dan bisa melihat situasi di sekelilingnya,” tuturnya.
Direktur Kemahasiswaan, Dr. Drs. Senawi, M.P mengatakan Program Sahabat Percepatan Pengembangan Kepemimpinan Mahasiswa (SP2KM) merupakan serangkaian program pengembangan diri untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang di selenggarakan UGM. Program ini berupa pelatihan manajemen diri, mengajak berpikir kritis dan kreatif, keterampilan dalam mengambil keputusan, menjadi problem solver, dan lain-lain. “Kita mengembangkan karakter kepemimpinan, karena menyadari bangsa ini krisis kepemimpinan. Karena krisis kepemimpinan, sehingga perlu penguatan karakter kepemimpinan,” ujarnya.
“Karena itulah, kita menginiasiasi. Supaya lulusan UGM tidak sekedar lulusan yang biasa, tapi benar-benar menjadi insan yang susila, cerdas, memiliki keterampilan, memiliki kepedulian, kepemimpinan, kerjasama, networks dan lain-lain. Sehingga mereka menjadi solusi mengatasi problema bangsa ini,” tambahnya. Setelah mengikuti stadium general SP2KM, para peserta akan mengikuti berbagai kegiatan guna menningkatkan soft skills. Diantaranya Special Management Skills (SMS), Advanced Thinking Skills (ATS dan Leadership Attiude Leadership Camp (CALC). (Humas UGM/ Agung)