• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pembangunan Hotel dan Mall Rugikan Masyarakat

Pembangunan Hotel dan Mall Rugikan Masyarakat

  • 22 April 2015, 15:14 WIB
  • Oleh: Ika
  • 23658
Pembangunan Hotel dan Mall Rugikan Masyarakat

Dalam beberapa tahun terakhir pembangunan hotel dan mall kian marak di Yogyakarta. Kondisi tersebut tidak hanya semakin menekan masyarakat kecil, tetapi juga menimbulkan berbagai persoalan lingkungan. Dadok Putera Bangsa, aktivis gerakan Jogja Asat menyampaikan munculnya puluhan hotel maupun mall di Yogyakarta lebih banyak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat. Seperti yang dialami warga di kampung tempat tinggalnya yaitu Miliran yang terdampak akibat pendirian Fave Hotel. Sumur-sumur warga mengalami kekeringan sejak munculnya hotel tersebut. "Kami jadi korban dari pembangunan Fave Hotel, sejak beroperasi 2012 silam sumur warga jadi kering. Padahal sejak saya hidup disini dari kecil sumur tidak pernah kering meski musim kemarau," ungkapnya, Rabu (22/4) dalam diskusi publik bertajuk "Yogya Sould Out" di FISIPOL UGM.

Menyikapi hal tersebut, ia bersama para melakukan protes ke manajemen hotel hanya saja tidak mendapatkan respon yang jelas. Juga menyambangi pemerintah kota Yogyakarta untuk melakukan pengawasan penggunaan sumur dalam hotel yang ada. "Ironisnya pemerintah kota melalui BLH malah berargumen membenarkan operasional hotel karena  dinilai sudah tepat mengambil sumber air dalam yang tidak akan menggganggu sumber air dangkal masyarakat. Sementara jelas-jelas sumur warga terdampak menjadi kering," ucapnya menyayangkan.

Karenanya, ia mengajak kepada seluruh masayarakat dan juga kaum muda untuk bersama-sama memperjuangkan kepentingan rakyat yang telah kehilangan kebutuhan dasar yakni air. Salah satunya dengan melakukan riset terkait amdal pembangunan hotel dan mall di Yogyakarta. "Saya takut Jogja nantinya benar-benar jadi kering. Jadi ayo siapa yang mau membantu melakukan riset amdal dan IMB mal dan hotel di kota Jogja," ajaknya.

Aktivis lingkungan, RM. Aji Kusumo menilai bahwa  pembangunan hotel maupun mall tidak banyak memberikan nilai positif bagai masyarakat sekitar. Namun sebaliknya, justru lebih banyak memunculkan dampak negatif yang tidak memberikan keuntungan bagi warga. "Pembangunan hotel dan mall dengan modal investor tidak menguntungkan warga karena keuntungan hanya masuk ke kantong mereka sendiri,"ujarnya.

Meskipun merugikan masyarakat, kata dia, kebanyakan usaha pembangunan bangunan-bangunan komersil tersebut tetap berjalan karena adanya dukungan dari aparat kepolisian. Bahkan tidak jarang mendapat dukungan ilmiah dari kalangan akademisi yang luput dari fokus pembangunan yang berkeadilan."Sekarang ini pengusaha, negara, dan kaum intelektual bekerjasama menyengsarakan rakyat," tutur Aji yang sempat ditahan selama 3,5 bulan karena melakukan perusakan terkait aksi protes terhadap pembangunan apartemen Uttara The Icon di Jalan Kaliurang,Karangwuni, Caturtunggal, Depok, Sleman. 

Sementara Francis Wahono, Direktur Center for Integrated Development and Rural Studies menilai maraknya pembangunan hotel dan mall telah merusak keistimewaan Yogyakarta. Pasalnya dengan hadirnya bangunan-bangunan itu menggusur warga kampung menyebabkan kerusakan lingkungan sekitarnya. "Mall-mall dan superblock menjadi tontonan tak elok di tengah rakyat yang setia mengawal keistimewaan penguasa," katanya.

Dalam pandangannya, tidak ada hal yang khas lagi di Yogyakarta.Sebut saja, citra rakyat yang ramah semakin pudar seiring dengan sering meletusnya konflik bernuansa sara. Lalu cara berjualan yang tidak jujur "nuthuk harga" yang semakin banyak dipraktekan di berbagai kawasan objek wisata dan sejumlah hal lainnya. "Kalau dulu warung-warung kampung dan dusun hidup, sekarang sepi digilas super market. kalau dulu tanpa polisi saka orang tidak saling mendahului, kini seolah berebut  jalan tak berbeda dengan di kota besar seperti Jakarta. Jadi apa yang istimewa?" ujarnya.

Menurutnya, kondisi Yogyakarta akan berjalan secara harmonis dan lestari apabila jagad pakeliran geo ekologis dijadikan sebagai acuan  pertumbuhan, penghidupan,  dan pembangunan Yogyakarta. Karena ciri khas yang istimewa dari Yogyakarta tidak hanya terletak pada bentuk pemerintahan dan penguasa tanahnya, tetapi justru dari geo-ekologis yang ditopang oleh inisiatif rakyatnya. "Hanya dengan itu "Jogja Sold Out" tidak terjadi," terangnya.(Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Industri Perhotelan Indonesia Kelebihan Pasokan Kamar

    Wednesday,31 January 2018 - 13:57
  • UGM Buka Gerai UMKM Binaan di UC Hotel

    Tuesday,20 September 2022 - 16:03
  • Empati Ruang Publik Melalui Arsitektur

    Monday,27 May 2013 - 9:12
  • 50 Persen Wilayah Yogyakarta dan Sleman Krisis Air

    Friday,02 September 2016 - 5:56
  • Pengelolaan Tata Ruang Indonesia Belum Menyeluruh

    Friday,26 August 2016 - 13:08

Rilis Berita

  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti
  • Karate UGM Juara Umum 3 SEMAR CUP XII 24 March 2023
    Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI UGM berhasil menyabet gelar Juara Umum 3 dalam Interna
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual