![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/05051514308012111785147280-825x505.jpg)
Eliminate Dengue Project (EDP) UGM mengadakan lomba kebersihan lingkungan di Padukuhan Jombalangan Kecamatan Banguntapan Bantul, Selasa (5/5). Kegiatan tersebut digelar sebagai upaya untuk menekan kasus deman berdarah dengue (DBD) yang mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Bekti Andarini, Koordinator Pelibatan Masyarakat EDP menyampaikan bahwa tahun 2015 merupakan siklus lima tahunan kejadian DBD di Indonesia dengan jumlah angka kejadian yang semakin melonjak pada musim penghujan yakni bulan Januari hingga April. Kemudian akan mengalami penurunan di bulan berikutnya. Kendati begitu Bekti menghimbau masyarakat untuk tetap waspada karena kasus DBD akan meningkat kembali di akhir tahun.“Lewat lomba ini harapannya masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan kasus DBD. Meski angka kasus diprediksi turun setelah bulan April, namun biasanya akan meningkat lagi di penghujung tahun,” jelasnya, melalui rilis yang dikirim Selasa (5/5).
Lomba kebersihan lingkungan diikuti 12 RT dusun Jomblang, Bantul yang merupakan daerah penelitian EDP-Yogya dalam melakukan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia Penilaian dilakukan oleh tim juri dari jajaran lintas sektor Kecamatan Banguntapan, diantaranya Puskesmas, KUA, PLKB, BKH, Polsek, Danramil, Kader Kesehatan dan EDP-Yogya. Dari seluruh rumah warga yang berhasil diperiksa sebagian besar sudah bebas dari jentik nyamuk. “Dari rumah warga yang diperiksa sebagian besar sudah bersih dan tidak ditemukan jentik,” kata Ketua Kelompok Kerja Kesehatan PKK Desa Banguntapan, Sri Atun.
Dalam lomba kali ini, penilaian didasarkan pada ada tidaknya kelompok kerja DBD, kelompok pemantau jentik (Jumantik), kegiatan penyuluhan lingkungan hidup, serta kegiatan PSN. Berikutnya angka bebas jentik, pencapaian kesehatan lingkungan RT, dan inovasi yang dilakukan dalam penanggulangan DBD. Lomba kebersihan terbagi atas tiga tahap sejak bulan April lalu, yaitu tahap pembinaan, tahap penilaian, dan pengumuman hasil lomba yang rencananya dilaksanakan bertepatan dengan Asean Dengue Day yang diperingati setiap tanggal 15 Juni nanti.
Disamping lomba kebersihan antar RT, dalam kesempatan itu turut dilaksanakan penilaian rumah sehat dengan indikator diantaranya adalah keberadaan dan kondisi sarana sanitasi , kebersihan dalam rumah, kebersihan dan pemanfaatan pekarangan dan keberadaan jentik. “Pada penilaian kali ini berhasil dinilai 671 rumah,” jelas Sri Rejeki Arum Wahyuni, Kepala Puskesmas Banguntapan III yang sejak dini aktif mengawal kegiatan ini.
Sementara itu, Basirudin, Kepala Dukuh Jomblangan menyatakan bahwa dari hasil lomba nanti akan digunakan oleh perangkat padukuhan, ketua RT dan tokoh-tokoh masyarakat sebagai alat untuk mengajak masyarakat lebih aktif menjaga kebersihan lingkunganya. “Jika rumah tidak ada jentik, maka tidak hanya berdampak pada keluarga kita saja, namun juga ke tetangga,” katanya. (Humas UGM/Ika)