UGM berhasil memanen melon apel dari Kebun Penelitian, Pendidikan, dan Pengembangan (KP4) UGM di Berbah, Sleman serta Pantai Porok, Kemadang, Gunungkidul. Melon yang memiliki kenampakan seperti buah apel atau biasa disebut melon Hikapel memiliki rasa yang manis dengan daging buah berwarna orange. Melon yang dipanen kali ini merupakan hasil uji akhir multilokasi sebagai salah satu tahapan pengembangan riset yang sedang digarap Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. bersama timnya melalui pendanaan Riset Produksi (Rispro) Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tahun 2014-2016.
Budi Daryono menuturkan uji multilokasi yang dilakukan dalam riset pengembangan melon Hikapel telah dilakukan di beberapa daerah antara lain di Sleman dan, Kebumen dan Blitar. “Awalnya kami memprediksi penanaman melon kali ini akan terhindar dari hujan sehingga dapat menekan faktor perusak tanaman terutama serangan lalat buah. Syukurlah melon kondisinya baik meskipun terkena hujan,” papar Budi, Rabu (6/5).
Ia menambahkan kondisi melon apel tetap baik meskipun sepanjang Februari-April terkena hujan. Nantinya, melon berukuran kecil dengan berat 300-800 gram/buah ini akan terus dikembangkan menjadi salah satu produk ekspor buah-buahan dari Indonesia. Oleh karena itu Budi dan timnya menggandeng beberapa perusahaan nasional dan internasional sebagai mitra untuk memproduksi buah dalam skala besar serta memasarkan buah melon tersebut baik di dalam negeri maupun untuk ekspor ke luar negeri. “Kondisinya layak untuk dikonsumsi bahkan ekspor,” katanya.
Meski ukurannya relatif kecil, ternyata tidak menghilangkan rasa melon pada umumnya serta harum aromanya. Bahkan melon Hikapel mengandung senyawa beta karoten yang sangat berguna untuk kesehatan mata dan anti kanker, serta mengandung vitamin C dan beberapa mineral lainnya. Tidak hanya produk buah saja, Budi dan timnya juga bekerjasama dengan perusahaan lainnya untuk terus mengembangkan benih melon Hikapel sehingga benih melon ini siap untuk dipasarkan sebagai benih unggul guna memperkuat industri benih nasional. (Humas UGM/Satria)