Pemilihan jurnal yang tepat sangat penting bagi para peneliti dan akademisi dalam mempublikasikan temuan mereka di basis data yang bereputasi dan luas jangkauannya. Sebab, Kredibilitas, jangkauan, dan reputasi jurnal sangat memengaruhi dampak dari artikel yang dipublikasikan. Hal itu mengemuka dalam workshop cara memilih jurnal yang sesuai untuk publikasi artikel ilmiah. Acara ini menghadirkan Dr. Widya Paramita, S.E., M.Sc., dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM yang juga menjabat sebagai Editor in Chief Journal of Indonesian Economy and Business (JIEB) sebagai pembicara utama.
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Psikologi, Pradytia Putri Pertiwi, S.Psi, Ph.D., dalam sambutannya mengatakan peran publikasi akademik sangat berperan dalam memajukan pengetahuan. Oleh karena itu, pemilihan jurnal yang tepat sangat penting bagi para peneliti dan akademisi dalam mempublikasikan temuan mereka di basis data yang bereputasi dan luas jangkauannya. “Kredibilitas, jangkauan, dan reputasi jurnal sangat memengaruhi dampak dari artikel yang dipublikasikan,” ujarnya , Senin (15/7).
Widya Paramita dalam presentasinya memaparkan langkah-langkah dalam memilih jurnal yang tepat. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proses ini dimulai dengan mencari dan mengumpulkan jurnal potensial. Peneliti kemudian harus mempersempit pencarian dengan memilih beberapa jurnal yang sesuai dan membandingkannya. “Langkah ini penting karena pemilihan jurnal yang tepat akan meningkatkan peluang manuskrip anda diterima,” katanya.
Ia menguraikan beberapa metode untuk mencari dan mengumpulkan jurnal potensial dengan cara melihat jurnal yang direferensikan dalam bibliografi artikel di bidang ilmu terkaitm melihat referensi naskah untuk mencari tahu di jurnal apa artikel yang dikutip itu diterbitkan, selanjutnya berkonsultasi dengan jejaring penelitian seperti dosen pembimbing, supervisor, atau kolega. Namun yanng tidak kalah penting, melakukan pencarian jurnal dengan menggunakan kata kunci utama yang digunakan dalam manuskrip, melakukan pencarian topik di basis data untuk mengidentifikasi jurnal potensial untuk publikasi serta membuat daftar target jurnal.
Widya juga memberikan kriteria untuk memilih dan membandingkan jurnal yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Kriteria tersebut meliputi tujuan dan ruang lingkup jurnal (aims and scope), membandingkan artikel yang serupa pada jurnal, menerbitkan artikel jurnal pada jurnal open access, memperhatikan batasan (restrictions) jurnal, mempertimbangkan metrik (metrics) dan reputasi jurnal, memperhatikan kualitas proses peer review, serta Memperhatikan integritas dan etika publikasi.
Menurutnya jurnal Open access menyediakan informasi ilmiah tanpa batas dan bebas biaya. Model ini muncul sebagai respon terhadap mahalnya biaya berlangganan jurnal yang sering kali menjadi penghalang penyebaran pengetahuan. Widya kembali menekankan pentingnya open access dalam mendemokratisasi pengetahuan. “Open access menghilangkan hambatan keuangan yang mencegah peneliti mengakses informasi ilmiah penting. Ini sangat penting untuk mendorong inovasi dan mengatasi tantangan global,” katanya.
Selain memilih dan menemukan target jurnal yang sesuai, Widya juga memperingatkan tentang ciri-ciri jurnal predator, yang sering mengelabui para peneliti dan akademisi.“Penting untuk menyadari dan mengetahui jurnal-jurnal yang termasuk dalam kategori predator ini agar tidak terjebak dalam perangkap mereka, dan perlu berhati-hati juga pada jurnal yang direkomendasikan oleh penyelenggara konferensi yang tidak berafiliasi dengan perguruan tinggi,” tegasnya.
Penulis : S. Fauzi/Humas Psikologi
Editor : Gusti Grehenson