
Alat deteksi tingkat kerusakan jalan raya berbasis algoritma dan AI yang dinamakan ROADSTER, karya tim peneliti UGM dipamerkan di ajang Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025, yang diselenggarakan di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB, Bandung. Alat ini mampu mendeteksi tingkat retak, lubang, dan deformasi jalan melalui sensor dan algoritma AI.
ROADSTER dipamerkan sebagai inovasi unggulan di klaster Digitalisasi, Artificial Intelligence, dan Semikonduktor, sekaligus dinilai sejalan dengan tema besar konvensi Sains dan Teknologi untuk Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi. “ROADSTER merupakan hasil riset integratif yang menggabungkan kecerdasan buatan, IoT, dan sistem perekaman visual untuk melakukan asesmen kondisi jalan secara otomatis,” ujar Dr. Eng. Agustinus Winarno, S.T., M.Eng, selaku peneliti alat tersebut, Jum’at (8/8).
Sebagai Koordinator tim peneliti dari Departemen Teknik Mesin dan Teknis Sipil SV UGM, ia mengembangkan sistim ini dengan melibatkan secara aktif mahasiswa yaitu Octaviano dan Fauzan Karnadi. “Kedua mahasiswa ini turut menjaga dan bertugas memberi penjelasan dalam pameran sekarang ini,” ujarnya.
Agustinus Winarno menjelaskan Pameran KSTI, ROADSTER menarik perhatian pengunjung karena dipandang sebagai solusi konkret untuk permasalahan infrastruktur jalan di Indonesia. Pengunjung pun dapat melihat secara langsung purwarupa sistem yang dirancang untuk mendeteksi retak, lubang, dan deformasi jalan melalui sensor dan algoritma AI. “Data visual yang dihasilkan divisualisasikan dalam dashboard berbasis peta untuk memudahkan pengambilan keputusan oleh pemangku kepentingan,” jelasnya.
Menurutnya, keikutsertaan ROADSTER dalam pameran teknologi kali ini menjadi bukti komitmen UGM dalam mendukung program hilirisasi riset dan transformasi digital nasional. Hal ini sejalan dengan penekanan Presiden Prabowo Subianto saat membuka KSTI. Bahkan presiden menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen melalui penguasaan teknologi dan industrialisasi, termasuk sektor infrastruktur digital yang menjadi ranah ROADSTER. “ROADSTER juga mendukung keterlibatan masyarakat melalui rencana pengembangan aplikasi pelaporan jalan berbasis komunitas, serta telah melibatkan Dinas PUPR DIY sebagai mitra lapangan,” terangnya.
Seperti diketahui, konvensi ini tidak hanya menjadi forum pamer inovasi, tetapi juga ajang strategis bagi ROADSTER untuk menjalin sinergi lintas sektor. Dengan lebih dari 3.000 peserta hadir, termasuk dua peraih Nobel Fisika yaitu Prof. Novoselov dan Prof. Schmidt menjadikan KSTI 2025 sebagai momentum strategis untuk riset terapan. “Kita harapkan kehadiran ROADSTER bisa menembus panggung nasional dan internasional,” imbuhnya.
Penulis : Agung Nugroho