
Wakil Menteri Kementerian Keuangan (Wamenkeu) RI, Anggito Abimanyu, memberikan motivasi kepada lebih dari 1.900 mahasiswa baru yang tengah mengikuti Pionir Permadani, Sekolah Vokasi (SV) Universitas Gadjah Mada, Kamis (7/8), di Grha Sabha Pramana. Guru Besar Departemen Ekonomika dan Bisnis (DEB) ini, memberikan sejumlah tips dan trik jadi mahasiswa unggul dan berprestasi serta membuka dialog bersama mahasiswa untuk melihat perspektif anak muda.
Anggito mengatakan, kehidupan kampus tidak hanya merupakan tempat menuntut ilmu, melainkan juga bertumbuh dan berkembang. Lingkungan kampus menurutnya menyediakan berbagai sarana kreasi dan inovasi mahasiswa, baik melalui penyediaan fasilitas maupun komunitas. Oleh karena itu, saat menjadi mahasiswa harus memberanikan diri untuk mencoba berbagai hal dan dalam proses tersebut terdapat pembelajaran yang sesungguhnya. “Jangan takut ketika gagal, karena orang yang tidak pernah gagal hanyalah orang yang tidak berani melangkah,” ungkap Anggito.
Diterima di sebuah perguruan tinggi tentunya merupakan sebuah keberkahan, terlebih kampus ternama UGM. Kesempatan terbaik tak selalu hadir sepanjang waktu, maka penting bagi mahasiswa untuk terus mencari dan mengambil kesempatan yang ada. Pesan tersebut diberikan Anggito untuk memancing dialog bersama mahasiswa. Menurutnya, anak muda adalah sosok yang eksploratif dan penuh idealisme sehingga perlu dibimbing agar mampu menuangkan kreativitasnya dalam bentuk karya dan kontribusi bagi bangsa. “Jangan pernah lupa untuk belajar, pastikan kamu selalu haus akan ilmu. Di sanalah nanti kamu akan menemukan hal-hal menarik,” tutur Anggito.
Ia berharap agar makna “belajar” tidak dianggap sebatas suatu kewajiban yang membebani sebagai mahasiswa. Justru melalui pembelajaranlah mahasiswa dapat menemukan jati diri dan inspirasi yang mampu menjadi tujuan ketika lulus nanti. Ia menegaskan bahwa pembelajaran tidak hanya di kelas, berinteraksi, memahami lingkungan, dan berdialog dengan sesama juga merupakan bentuk belajar.
Tak lupa Anggito juga berpesan bahwa dalam perjalanan sebagai mahasiswa, akan ada banyak tantangan yang menanti. Dalam masa-masa tersebut, ingatlah bahwa seluruh mahasiswa pasti mengalami masalah yang sama. “Jadi tidak perlu merasa sendiri, karena akan selalu ada teman seperjuangan di sekitar. Sesama anak muda pasti dapat memahami masalah-masalah yang mungkin tidak bisa dipahami orang lain,” terangnya.
Ditemui wartawan, Anggito menjelaskan harapannya Sekolah Vokasi bisa menjadi tempat hadirnya pembelajaran implementatif bagi mahasiswa. Bahkan ia sendiri saya selalu mendukung ya pengembangan pendidikan vokasi termasuk hasil riset-riset terapan yang banyak dibutuhkan. Sebab, riset implementatif sama pentingnya dengan fundamental, justru menjadi sarana yang tepat untuk dapat dengan mudah di hilirisasi. “Tentunya adik-adik mahasiswa juga diharapkan bisa berkembang di dalamnya,” katanya.
Pionir Permadani Sekolah Vokasi UGM kali ini memberikan pesan berharga bagi mahasiswa baru. Perjalanan mengejar kampus biru sudah selesai, namun perjalanan sebagai mahasiswa baru saja dimulai. Status mahasiswa bukan sekedar bermakna sebagai pembelajar. Ada banyak kesempatan menanti untuk menjadi agen perubahan yang peka terhadap lingkungan dan sosial, serta mampu menciptakan inovasi yang kontributif dan berdampak.
Penulis : Tasya
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto