Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) merupakan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi, direncanakan, dan dilaksanakan oleh organisasi kemahasiswaan. Program PPK Ormawa ini didukung oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek, serta perguruan tinggi.
Berita menggembirakan datang dari Tim PPK Ormawa dari BEM KM FMIPA UGM. Melalui program BRICOFI Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Limbah Kelapa Menjadi Briket, Cocopeat, dan Cocofiber Untuk Mendukung Zero Waste dan Perekonomian Masyarakat Desa Trenten, Tim PPK Ormawa dari BEM KM FMIPA UGM lolos pendanaan Kemenristekdikti.
Program BRICOFI diketuai oleh Griselda Lituhayu Tetuko Jakti dengan beranggotakan 13 mahasiswa yang berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan mendapat bimbingan secara langsung dari Mokhammad Fajar Pradipta, S.Si., M.Eng. selaku dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM.
Griselda Lituhayu Tetuko menjelaskan Trenten merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dengan memiliki luas wilayah 375 ha. Mayoritas wilayah tersebut merupakan lahan perkebunan kelapa.
Sehingga tidak mengherankan jika Desa Trenten dikenal sebagai sentral industri olahan kelapa. Industri olahan ini didukung sumber daya manusia di Desa Trenten yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan).
“Kelapa yang dimanfaatkan menyisakan limbah berupa serabut dan tempurung kelapa yang menumpuk ini menimbulkan bau yang tidak sedap. Bahkan kondisi ini mengakibatkan keadaan tanah menjadi infertil atau tidak subur akibat zat tanin yang terkandung dalam serabut kelapa,” katanya di Kampus UGM, Senin (1/7).
Karena itu, katanya, Program BRICOFI yang diusung Tim PPK Ormawa dari BEM KM FMIPA UGM bertujuan untuk mengolah limbah tempurung kelapa menjadi briket. Sedangkan limbah serabut kelapa diolah menjadi cocopeat dan cocofiber.
“Program yang kita tawarkan ini merupakan sarana pendukung perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-8 yaitu Decent Work and Economic Growth. Karenanya melalui kegiatan ini, kita berharap masyarakat tidak hanya memahami program tetapi juga merasa memiliki dan mendukungnya,” ungkap Griselda.
Lebih lanjut, ia menjelaskan Desa Trenten berjarak 16,7 km dari pusat kota Magelang dan berjarak 42,1 km dari Universitas Gadjah Mada. Dengan jarak sejauh itu tidak menyurutkan semangat pengabdian anggota PPK Ormawa BEM KM FMIPA.
Dia menerangkan program BRICOFI disusun dengan saksama mulai dari perencanaan, penyusunan rencana anggaran biaya hingga pencarian perusahaan yang akan diajak bermitra. Anggota BRICOFI bahu-membahu untuk mewujudkan program yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga berkelanjutan sehingga dapat terus memberikan manfaat dalam tahun-tahun berikutnya dengan bimbingan serta arahan langsung dari dosen pembimbing.
Program diawali dengan pengenalan manajemen limbah dan zero waste serta pelatihan pengolahan limbah menjadi briket, cocopeat, dan cocofiber (BRICOFI) yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya zero waste dan adanya potensi dalam limbah produksi olahan kelapa. Pelatihan manajemen usaha dan pemasaran juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memperluas target pasar sehingga pemasaran menjadi lebih efektif.
Penulis: Emanden Stefy Alyanisa
Editor: Agung Nugroho