Untuk meningkatkan derajat kesehatan remaja, mahasiswa Keperawatan FK-KMK UGM berkolaborasi dengan Karang Taruna Kalurahan Donokerto membuat Angkringan Seroja Kekinian. Angkringan Seroja Sehat Reproduksi dan Kesehatan Mental Remaja dihadirkan untuk menjawab tantangan permasalahan yang dihadapi oleh remaja.
Program Studi Ilmu Keperawatan melalui kegiatan MBMK Emergency and Disaster Health Management Community pun telah melakukan sosialisasi dan edukasi ke pemuda-pemudi di Desa Donokerto pada hari Jum’at (21/6). Dengan kegiatan bersama pengurus karang taruna Kalurahan Donokerto diharapkan para remaja merasa dilibatkan dalam kegiatan sesuai dengan tagline kegiatan bersama dari remaja, ke remaja, dan untuk remaja.
“Kegiatan mengusung tema kesehatan reproduksi, kesehatan mental, dan posyandu remaja dilaksanakan menggunakan konsep kekinian era milenial yang instagramable yaitu Angkringan Seroja,” ujar Fatimah Azzahra, salah satu perwakilan mahasiswa UGM, Senin (8/7).
Fatimah menjelaskan angkringan seroja menyajikan berbagai aktivitas menarik dan edukatif yang disesuaikan dengan permasalahan prioritas saat pengkajian. Mulai dari sesi Curahkan Isi Hatimu yang memberikan ruang bagi remaja untuk berbagi perasaan, Talk about Mental Health, bingo time, Kupas Tuntas kesehatan reproduksi, Action plan melalui Forum Grup Discussion, Short Movie dan menarik kesimpulan dari isi film tersebut.
Menurut Fatimah, kegiatan yang dikemas dalam berbagai macam metode ini mampu menarik antusias remaja ketika mengikut kegiatan. Dalam pelaksanaanya Tim mahasiswa Keperawatan FK-KMK UGM menggandeng Layanan Psikologi FK-KMK UGM dan Puskesmas Turi sebagai narasumber kegiatan sekaligus menambah kredibilitas dan kualitas materi yang disampaikan.
Amalia Fauziah Zahra menambahkan penataan dekorasi sedemikian menarik memberikan kesan tersendiri untuk lebih bisa mendekatkan dengan peserta. Gerobak angkringan menjadi background unik selama kegiatan berlangsung agar terlihat non formal meskipun rangkaian kegiatan telah tersusun dan terlaksana sesuai dengan perencanaan sebelumnya.
“Hiasan lampu di atap semi indoor membuat kegiatan terlihat lebih menarik dan berwarna,” ucap Amalia.
Angkringan Seroja inipun pada akhirnya mendapat apresiasi dari berbagai stakeholders seperti pihak Kalurahan Donokerto, pengurus karang taruna, kader, puskesmas, dan lainnya.
Sebagaimana diungkapkan Ahmad Farozi, Ketua Karang Taruna Kalurahan Donokerto bahwa Angkringan Seroja memberikan warna baru terkait dengan bentuk dan tema kegiatan yang diadakan. Dia sanga berharap dari apa yang sudah dilaksanakan dapat selalu menjadi bekal adik-adik remaja di sini.
“Terima kasih banyak sudah berdinamika bersama karang taruna,” ucap Ahmad Farozi.
Tanggapan positif hadir juga dari para peserta kegiatan Angkringan Seroja yang menilai kegiatan ini sangat menarik karena merupakan terobosan baru untuk pendekatan kesehatan remaja. Pendekatan baik dalam hal pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi maupun mental.
Penulis: Fatimah Azzahra dan Amalia Fauziah Zahra