Aplikasi SENYUMIN (Senyum Sehat Anak Indonesia), merupakan sebuah aplikasi berbasis kecerdasan artifisial yang digunakan untuk pemeriksaan skrining kesehatan gigi mandiri Anak Sekolah. Inovasi hasil kolaborasi Dosen dan mahasiswa Prodi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL) Sekolah Vokasi UGM bersama Puskesmas Kebayoran Baru -Jakarta Selatan. Aplikasi ini belum lama mendapatkan penghargaan sebagai inovasi terbaik pada ajang Jakarta Innovation Awards (JIA) 2023 yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta pada bulan September 2023 yang lalu.
Inovasi kolaborasi ini dikembangkan sejak 2021, oleh Tim Inovator Puskesmas Kebayoran Baru yang terdiri dari dr. Dina Evariyana Bangun, MKM., drg. Dinithya Hyta, drg. Dewi Arifahni, Atik K. S. Kom, Sapta S. A.md.KG, drg. Arlan Akbari dan drg, Ikasari, bersama dengan Tim Inovator prodi TRPL yang dipimpin oleh Muhammad Fakhrurrifqi, M.Cs, Dwi Noviandaru, Rizal, dkk .
Dengan dukungan penuh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Kepala Puskesmas Kebayoran Baru, dr. Tresia Arthati, MPH., inovasi ini dikembangkan sebagai upaya meningkatkan kesehatan gigi masyarakat. Inovasi ini juga telah mendapatkan penghargaan Diamond sebagai juara pertama pada ajang kompetisi Indonesia Health Inovation award (IHIA) tahun 2022 untuk kategori mutu pelayanan kesehatan, Juara 1 Konvensi Mutu Tingkat Provinsi DKI Jakarta 2022 dan Diamond Award pada acara Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional XXVI 2022 di Lombok.
Muhammad Fakhrurrifqi, M.Cs dari tim Prodi TRPL menyatakan penghargaan ini merupakan salah satu wujud apresiasi yang dilakukan tim Prodi TRPL dalam menjawab tantangan penelitian di bidang ilmu terapan. Kolaborasi riset lintas disiplin ilmu semacam ini diharapkan semakin banyak dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat lebih luas lagi, mengingat gap/celah keilmuan di kampus dan penerapan teknologi di masyarakat itu masih cukup lebar.
“Bantuan pemikiran dari rekan Dosen dan ditambah mahasiswa dari Proyek Mandiri Lintas Disiplin Ilmu yang diselenggarakan di Departemen TEDI sangat membantu mengakselerasi pencapaian pengembangan aplikasi ini,” imbuh dosen yang sempat menjabat sebagai Sekretaris Departemen Teknik Elektro dan Informatika itu.
Tujuan awal pengembangan inovasi Senyumin adalah untuk mengoptimalkan kinerja program Upaya Kesehatan Gigi Anak sekolah (UKGS) di wilayah Kecamatan Kebayoran Baru. Saat ini, potensi kebermanfaatan inovasi diperluas dengan dukungan Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan pada kegiatan replikasi inovasi di seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat yang ada di wilayah Kota Adminsitrasi Jakarta Selatan, dan akan terus diperluas di wilayah lain di Provinsi DKI Jakarta.
Penggunaan kecerdasan artifisial dalam skrining gigi, memudahkan anak dan orang tua melakukan pemeriksaan mandiri dalam deteksi kelainan gigi secara cepat dan aman. Orang tua atau guru di sekolah dapat secara aktif memantau kondisi kesehatan gigi anak, membantu mengisi aplikasi dan mengirimkan gambar melalui aplikasi yang dapat di akses melaui gawai masing-masing. Sistem akan menganalisis gambar dan menunjukan kelainan gigi serta rekomendasi hasil analisis gambar yang terkirim pada orang tua atau guru di sekolah. Pemanfaatan teknologi dan kolaborasi yang baik yang diterapkan dalam pengembangan inovasi Senyumin menjadi modal yang kuat dalan upaya transformasi layanan digital terutama di bidang kesehatan gigi, untuk mendukung kemajuan bangsa dan kesejahteraan serta kesehatan masyarakat.
Sumber: Tim SENYUMIN