Ada yang menarik dalam wisuda program pascasarjana UGM para Rabu (24/4) di Grha Sabha Pramana. Salah satu wisudawan dari program spesialis, drg. Aulia Ayub, Sp.Ort (27 tahun) berhasil meraih predikat lulusan termuda untuk lulusan spesialis sekaligus berhasil meraih gelar dokter spesialis Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, karena lulus pada usia 27 tahun 6 bulan 9 hari. Padahal rata rata usia lulusan program spesialis periode ini adalah 34 tahun 6 bulan 16 hari.
Selain termuda, Aulia juga dinobatkan sebagai lulusan tercepat untuk program yang sama karena mampu menyelesaikan pendidikannya dalam waktu 2 tahun 6 bulan dengan mendapatkan IPK 4.00. Padahal masa studi rata-rata program spesialis periode ini adalah 4 tahun 2 bulan.
Mendapat predikat lulusan termuda dan berhasil meraih cumlaude tidak disangka oleh Aulia apalagi ia tidak pernah menargetkan untuk lulus lebih cepat, melainkan lulus tepat waktu dalam 3 tahun. “Betul-betul tidak disangka, bagi saya yang penting lulus tepat waktu,” kata Aulia dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (30/4).
Berbicara terkait keberhasilannya mendapatkan IPK 4.00, Aulia hanya selalu konsisten dan berusaha untuk melakukan segala sesuatu secara maksimal selama masa kuliah.
Ia mengaku bersyukur memiliki dosen pembimbing dan selaku mentor yang selalu mengarahkannya untuk tetap konsisten dan selalu melakukan yang terbaik dalam hal apapun. Bagi Aulia, sikap konsisten, bekerja sama dengan siapapun, dan berperilaku baik akan mendatangkan kebaikan kembali kepada diri sendiri. “Setiap permasalahan yang datang akan mudah diselesaikan dengan bersama,” katanya.
Namun yang tidak kalah penting menurut Aulia adalah dukungan dosen pada mahasiswa dan selalu melakukan evaluasi setiap pekerjaan dan tugas yang diberikan. “Seluruh dosen begitu perhatian kepada kami melalui evaluasi kesulitan yang kami hadapi secara berkala dan sangat berdedikasi secara maksimal,” katanya.
Selain itu, Aulia mengaku beruntung mendapatkan pasien yang kooperatif juga menjadi salah satu alasan dirinya dapat menyelesaikan studinya. “Kerja sama yang baik dari seluruh pasien yang begitu kooperatif mendukung kelancaran dan keberhasilan proses perawatan,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait alasannya memilih Prodi Spesialis Ortodonsia FKG UGM, pria sulung dari tiga bersaudara tersebut mengatakan ia ingin menekuni Dokter Gigi Spesialis ortodonsia berkualitas sesuai standar yang ditetapkan oleh World Federation Orthodontic (WFO) dan Kolegium Ortodonti Indonesia.
Penulis: Dita
Editor: Gusti Grehenson