Tim Peneliti Universitas Gadjah Mada melakukan kolaborasi internasional dengan University of Colorado Boulder, Penn State, Virginia Tech, Pemerintah Kota Makassar serta Institut teknologi Bandung membentuk konsorsium Centre for Development of Sustainable Region (CDSR) melakukan program pemanfaatan energi terbarukan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi emisi jejak karbon.
Dalam udaha pengurangan emisi karbon ini, sistem fotovoltaik yang telah dipasang oleh tim CDSR untuk mampu mendukung berbagai inisiatif masyarakat seperti bidang perikanan dan pasokan air bersih untuk komunitas. “Apa yang kita lakukan dapat menjadi cara untuk memberdayakan masyarakat untuk memasang, mengoperasikan dan memelihara sistem ini. Sementara pemerintah juga mulai menerapkan pemantauan online untuk pengurangan energi dan emisi karbon yang telah dikembangkan,” ujar Dr. Rachmawan Budiarto, Dosen Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Fakultas Teknik UGM, Jumat (10/10).
Peneliti Pusat Studi Energi (PSE) UGM ini mengatakan tim CDSR melakukan kunjungan ke kota Makassar untuk meninjau pemanfaatan teknologi berkelanjutan ke dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat dan pemerintahan.
Selama empat tahun, katanya, tim kolaborasi internasional ini telah melakukan survei dan analisis pengembangan lanjutan terhadap program lorong hijau yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Makassar. Selain itu, telah dilakukan perencanaan dan implementasi teknologi energi terbarukan untuk berbagai aktivitas berbasis komunitas. “Tim ini juga turut memberdayakan masyarakat untuk mengoperasikan dan memelihara sistem yang ada melalui adanya internalisasi teknologi,” katanya.
Dalam pengembangannya, Rachmawan mengatakan, teknologi utama yang telah diimplementasikan untuk energi terbarukan adalah pembangkit listrik tenaga surya untuk pertanian maupun perikanan dan sistem pompa pasok air. “Untuk pemantauan yang tepat terkait energi yang digunakan, kita memiliki sistem online energy monitoring yang memungkinkan pemantauan penggunaan energi dan pengurangan emisi karbon secara real-time,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa melalui pengembangan ini, terdapat beberapa dampak yang diharapkan memberi kesejahteraan dari sisi ekonomi hingga kemandirian energi. “Kalau dampak ekonomi tentu akan ada penghematan biaya listrik yang nantinya dapat menambah keuntungan usaha atau pengembangan usaha. Semisal ada gangguan listrik, ini juga dapat menjadi tambahan keamanan untuk pasok listrik,” tuturnya.
Adapun puluhan lokasi di Kota Makassar yang dipilih untuk digunakan dalam pengembangan teknologi. Di tiga tahun pertama, analisis dilakukan pada puluhan lorong hijau (green alley), dan pada satu tahun terakhir dipilih tiga lokasi usaha yang berbasis komunitas perikanan serta pasok air komunitas.
Dosen Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung, Dr. Donny Koerniawan, mengatakan tim kolaborasi internasional iin berfokus pada pengurangan pemakaian karbon yang dicontohkan melalui perubahan perilaku dimulai dari lorong-lorong kota yang menjadi ruang kecil dari sel kota. “Kami sudah mengimplementasikan instalasi panel surya di tiga titik dan itu bisa sangat mengurangi pemakaian energi setiap komunitas,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa instalasi panel surya ini telah mulai dipasang sejak sekitar dua bulan sebelumnya. Akan tetapi dampak yang dihasilkan sudah sangat terlihat terhadap komunitas. Donny juga menekankan bahwa tujuan mereka adalah untuk adanya penurunan karbon, Net Zero Carbon Community untuk kota Makassar.
Lebih lanjut, data yang dihasilkan melalui sistem online energy monitoring disebutkan bahwa memunculkan data real-time yang memperlihatkan mengenai data listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) serta prediksi dari emisi karbon yang dapat dicegah. Melalui data dan analisis ini, tentu akan menjadi dasar bagi kolaborasi pengembangan teknologi yang lebih lanjut. “Data ini juga dapat menjadi evaluasi dalam pengambilan keputusan yang lebih baik demi menuju komunitas yang berkelanjutan,” paparnya.
Melalui kolaborasi internasional ini, para pengembang teknologi berupaya untuk melakukan penerapan energi terbarukan dan teknologi pemantauan energi demi membangun komunitas net-zero carbon di Makassar. Inisiatif yang dilakukan ini menunjukkan bahwa pengembangan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat terus berjalan serta menjadi inspirasi bagi tim pengembang lainnya untuk mengupayakan hal serupa di daerah lainnya.
Penulis : Lintang
Editor : Gusti Grehenson