Jalur mandiri penerimaan mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada telah dibuka. Melalui #UGMUpdate, UGM kembali membuka jalur penerimaan International Undergraduate Program (IUP) pada 11 fakultas dan 24 program studi. Terdapat tiga gelombang yang dapat diikuti oleh calon mahasiswa, yakni periode Januari-Maret, April-Juni, dan Juni-Juli.
“Untuk semua kuota program studi itu totalnya sekitar 965, di mana memang masing-masing program studi terdapat variasi terkait jumlah kuota yang akan diterima. Ada yang 25, 30, atau 60 bervariasi tapi secara prinsip kita memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk bisa diterima di program IUP UGM,” jelas Dr. Sigit Priyanta, S.Si., M.Kom., selaku Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM. Perbedaan kuota pada setiap program studi disesuaikan dengan kemampuan fakultas dalam memberikan kelas berbasis internasional.
Persyaratan umum bagi calon mahasiswa untuk program IUP hampir sama dengan jalur lainnya. Akan tetapi, karena program ini menggunakan bahasa inggris sebagai pengantar, maka calon mahasiswa diwajibkan memiliki kemampuan penguasaan bahasa inggris yang baik. Kompetensi ini akan diujikan dalam proses seleksi melalui beberapa format tes, seperti wawancara, Tes Potensi Akademik, hingga Focus Group Discussion. Setiap fakultas juga memiliki format tes yang berbeda, sesuai kebutuhan dan kesesuaian calon mahasiswa dengan program studi yang dituju.
Salah satu fakultas yang turut membuka program IUP adalah Fakultas Peternakan (Faperta) UGM. Sejak 2021, Faperta berusaha mengakomodasi minat dan bakat mahasiswa melalui program IUP ini. Menurut Tri Satya Mastuti Widi, Ir., S.Pt., M.P., M.Sc., Ph.D. IPM., ASEAN Eng., dari Faperta UGM, banyak mahasiswa yang memiliki minat tinggi di bidang bisnis usaha peternakan. Hal ini didapati dari hasil pendaftaran program Merdeka Belajar, di mana mahasiswa Faperta banyak mengambil program seputar wirausaha. Sebelum ada program IUP, mahasiswa Faperta cenderung mengambil lokasi Praktik Lapangan Kerja (PKL) lintas negara.
“Kami melihat banyak mahasiswa yang mengambil program PKL ke luar negeri, misalnya Jepang, Vietnam, Korea, atau Thailand. Setelah lulus, mereka kembali ke sana karena sudah mengenal perusahaan-perusahaan tersebut dan direkrut menjadi staff. Ada juga yang bekerja secara wirausaha baik di dalam negeri maupun luar negeri. Itu yang mungkin menjadi daya tarik,” ujar Mastuti.
Selain Faperta, Fakultas Teknik (FT) UGM juga terbilang baru dalam membuka program IUP. Kendati demikian, hampir seluruh program studi FT UGM telah diakreditasi secara internasional. Tahun lalu, FT membuka program IUP untuk 3 dari 8 program studi. Sedangkan tahun ini, FT menambah program IUP untuk 5 program studi lainnya. “Bedanya dengan program reguler, kalau kurikulum kita sama. Jadi kualitasnya tetap kita pertahankan. Tapi bedanya, mahasiswa ini nanti akan ter-exposure dengan kegiatan-kegiatan berbasis internasional,” jelas Bertha Maya Shopa, ST., M.Sc., Ph.D.,.
Program IUP UGM dibuka tidak hanya untuk memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa agar dapat melanjutkan pendidikan di UGM. Program ini juga membuka peluang untuk belajar lebih jauh dengan standar internasional, dan menimba satu semester di berbagai negara. Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya mampu menguasai program studi utama, namun juga mumpuni dalam memahami perbedaan kultur, pembelajaran, hingga pengembangan secara internasional.
Penulis: Tasya
MBKM
IKU 8 Program Studi Berstandar Internasional