UGM bersama 12 perguruan tinggi di Asia menginisiasi terbentuknya Asian Journal Network (AJN). Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., mengatakan pembentukan Asian Journal Network ini bertujuan untuk memproteksi para dosen sosial humaniora dari jurnal ‘predatory’.
“Agar berbagai jurnal sosial humaniora bersandar pada kualitas dan tidak terjebak pada cara kerja jurnal dengan orientasi finansial,”tegas Wening, Jumat (6/10).
Selain tidak terjebak pada cara kerja jurnal dengan orientasi finansial, pembentukan Asian Jurnal Network ini sekaligus mengembalikan fungsi jurnal sebagai arena debat keilmuwan dan juga produksi pengetahuan. “Kemarin sebagai host-nya Fakultas Ilmu Budaya,”imbuh Wening.
Beberapa negara yang tergabung dalam kegiatan ini antara lain, Filipina, China, Taiwan, Thailand, Korea Selatan dan Jepang. Inisiasi UGM ini juga menggandeng berbagai jurnal bereputasi internasional, seperti Kritika Kultura, Concentric, Kritike, Forum for World Literature, Winchen Review, Foreign Literature Studies, Wacana, CSEAS (Kyoto).
Pembentukan AJN, kata Wening, sekaligus untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang juga sejalan dengan tujuan SDGs, khususnya peningkatan indeks pembangunan manusia Indonesia. Harapannya, peran pendidikan ini mampu meningkatkan daya saing Indonesia dalam mendukung agenda SDGs 2030.
Penulis: Satria