Setelah melakukan kerja sama dalam berbagai bidang penelitian selama lebih dari 10 tahun, Fakultas Pertanian berkolaborasi dengan Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) mengadakan International Training Workshop pada hari Selasa-Kamis, 28-30 Mei 2024 di Gedung AGLC Fakultas Pertanian UGM. Kegiatan ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari Laos, Vietnam, Filipina, dan Indonesia.
Rangkaian kegiatan tersebut meliputi Root-knot Nematode (Meloidogyne spp.) Identification Workshop, yang berfokus pada kajian di bidang nematoda. Prof. Dr. Ir. Siwi Indarti, M.P., selaku ketua tim peneliti untuk proyek penelitian nematoda simpul akar (root-knot nematode) menjelaskan, fokus proyek penelitian terkait identifikasi yang akurat dan presisi agar pengelolaannya menjadi lebih efektif untuk mencegah penularan oleh nematoda di daerah lain. “Setelah menjalin kerja sama yang cukup lama di berbagai bidang dengan ACIAR, kajian di bidang nematoda ini pertama kali dilakukan, karena kami meyakini nematoda memiliki dampak yang signifikan terhadap penurunan produksi tanaman pertanian,” ungkapnya saat membuka sesi diskusi.
Dr. Anthony Barry Pattison, Senior Principal Nematologist dari Departemen Pertanian dan Perikanan Pemerintah Queensland Australia, menjelaskan bahwa workshop yang dilakukan menjadi suatu upaya untuk menyebarkan pengetahuan dan melatih seluruh peneliti yang terlibat dalam mengidentifikasi nematoda simpul akar (root-knot nematode) menggunakan teknik yang berbeda. “Kita akan melatih seluruh peserta untuk mengaplikasikan teknik morfologi tradisional dan teknik molekuler,” jelasnya.
Tony berharap, dari kegiatan workshop ini, para peneliti dari tiap negara bisa melakukan teknik-teknik identifikasi nematoda di negara asalnya dan lebih memahami nematoda itu sendiri. Menurutnya, hal ini akan berdampak pada peningkatan kesadaran bersama terkait ketahanan pangan karena ekosistem pertanian yang sehat akan menjamin produktivitas pertanian secara optimal.
Workshop selanjutnya mengenai pengendalian lalat buah pada mangga melalui pendekatan area-wide management (AWM) system yang proyek penelitiannya sudah berlangsung sejak tahun 2017. Prof. Ir. Y. Andi Trisyono, M.Sc., Ph.D., selaku ketua tim peneliti menjelaskan workshop ini menjadi titik akhir dari proyek penelitian yang akan resmi selesai pada Agustus mendatang. Namun demikian, Fakultas Pertanian UGM bersama ACIAR telah merencanakan kelanjutan proyek untuk lima tahun ke depan. “Saat ini, kami bersama ACIAR sudah merencanakan proyek lanjutan dan proposalnya sudah dalam final stage untuk pengambilan keputusan,” ujar Andi.
Andi menambahkan, keterlibatan mahasiswa dalam proyek penelitian ini difokuskan pada dua mahasiswa jenjang S2, di mana mereka juga diberikan dukungan biaya penelitian oleh ACIAR. Kedua mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hama Tanaman, yaitu Valentina Erline dengan judul penelitian “Keragaman dan Kelimpahan Lalat Buah (Diptera: Tephritidae) pada Tiga Ekosistem yang Berbeda di Sleman, Yogyakarta” dan Riya Fatma Sari dengan judul penelitian “Pengambilan Keputusan Penggunaan Pestisida oleh Petani Mangga yang Mempraktikkan Pengelolaan Hama Terpadu Skala Luas dan Petani Konvensional”.
Dr. Stefano de Faveri, project leader ACIAR, menyampaikan bahwa topik pengendalian lalat buah sangat penting untuk diteliti karena sangat berdampak pada produksi buah mangga yang dilakukan oleh para petani. Ia menyebut proyek penelitian juga sudah berjalan di awasan Asia Pasifik dengan permasalahan lalat buah yang sama “Apabila pengendalian lalat buah dilakukan secara efektif, produksi buah akan lebih banyak dan bisa mengarah kepada kesempatan ekspor yang lebih luas,” ungkapnya.
Selain Stefano, perwakilan ACIAR yang turut hadir dalam kegiatan workshop adalah Mikayla Hyland-Wood selaku research officer in horticulture. Mikayla menilai UGM adalah mitra yang sangat penting bagi kolaborasi bersama ACIAR, terutama karena UGM memiliki peran besar dalam kegiatan penelitian di lapangan yang bersinggungan dengan petani di Indonesia.
Reportase: Humas Fakultas Pertanian UGM
Penulis: Triya Andriyani