
Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) telah dibuka sejak awal tahun. Kini, proses Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) baru saja ditutup pada 18 Februari lalu. Selama proses seleksi berlangsung, siswa-siswi akan mempersiapkan seleksi jalur masuk selanjutnya.
Selain melalui SNPMB, Universitas Gadjah Mada memiliki sejumlah jalur masuk, yakni seleksi Undergraduate International Program (IUP), Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB), PBUB Tidak Mampu (PBUBTM), PBUB Wilayah Afirmasi dan Daerah Tertinggal, dan jalur Ujian Masuk Computer Based Test (CBT). Calon mahasiswa dapat memilih jalur masuk sesuai kondisi dan kemampuan diri.
Sebagai universitas nasional, UGM berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan inklusif. Asal memiliki kemampuan akademik yang baik maka calon mahasiswa tidak perlu khawatir soal biaya kuliah. Pasalnya UGM menyediakan berbagai skema pembiayaan pendidikan melalui kerja sama dengan swasta ataupun jejaring dengan Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama). “UGM menginginkan agar kampus menjadi bagian dari proses pembelajaran mahasiswa secara menyeluruh. Tidak hanya sebatas memberikan materi kuliah, tapi wadah kreativitas dan inovasi mahasiswa,” kata Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Pengajaran Universitas Gadjah Mada (UGM) Sigit Priyanta, Minggu (23/2).
Lalu soal tips dan trik bagi calon mahasiswa memilih program studi untuk bisa lolos masuk kuliah di jurusan tepat. Sigit berpesan agar prodi yang dipilih memang sesuai dengan minat dan passion agar kelak bisa meraih masa depan yang gemilang setelah lulus. “Sangat penting bagi calon mahasiswa untuk memilih program studi sesuai minat dan passion sesuai kemampuan yang dimiliki calon mahasiswa,” ujarnya.
Selain minat dan bakat, serta tingkat rasio kompetisi per prodi, kata Sigit, calon mahasiswa dapat mempertimbangkan prospek kerja maupun potensi pengembangan studi lanjutan. UGM memberikan sarana dan prasarana akademik maupun non akademik untuk memberikan ruang bagi mahasiswa dalam memaksimalkan potensi. Kolaborasi dengan sektor industri dan pemerintah juga telah membuka peluang untuk magang ataupun melakukan proyek berbasis akademik bersama mitra-mitra perusahaan. “Setiap program studi memiliki fleksibilitas dan potensi pengembangan yang berbeda. Penting bagi calon mahasiswa dalam mempertimbangkan prodi tidak hanya dari sisi akademik, namun juga peluang karakter dan pengembangan diri,” terang Sigit.
Perlu diketahui, proses seleksi masuk perguruan tinggi tidak lagi memisahkan peserta berdasarkan jurusan di jenjang SMA. UGM sendiri memiliki 18 fakultas, 1 sekolah vokasi, dan 93 program studi. Sedangkan berdasarkan bidang ilmu pengetahuan dibagi berdasarkan keilmuan saintek, soshum, medika, dan agro. Sementara untuk tingkat daya tampung setiap prodi berbeda pada setiap jalur seleksi. Pada jalur SNBP, tersedia kuota sebesar 30% dari total daya tampung. Sedangkan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) sebesar 30%, dan jalur Mandiri sebesar 40%. “Masing-masing total daya tampung bekisar 40-200 mahasiswa sarjana setiap program studi,” paparnya.
Untuk tingkat nasional, jalur seleksi SNBP menerima pendaftaran 44.260 siswa eligible yang telah melakukan finalisasi. Melalui edaran panitia SNPMB, diinformasikan bahwa terjadi peningkatan terhadap jumlah siswa yang mendaftar SNBP dari tahun ke tahun. Kendati demikian, siswa-siswi tetap dihimbau untuk mempersiapkan diri dalam proses seleksi berikutnya, baik SNBT maupun seleksi mandiri di perguruan tinggi masing-masing.
UGM sendiri secara bertahap akan menginformasikan seleksi jalur masuk bagi calon mahasiswa pada laman resmi maupun media sosial. UGM memberikan kesempatan bagi siswa-siswi dari berbagai pelosok seluruh Indonesia untuk mendaftar berbagai jalur masuk di UGM. “Harapannya, dari banyak jalur ini dapat mendorong pemerataan pendidikan tinggi di seluruh lapisan masyarakat dan menciptakan lingkungan kampus inklusif,” pungkas Sigit.
Penulis : Tasya
Editor : Gusti Grehenson