Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Dr. Mohammad Abdul Ghani, membagikan kiat-kiat menjadi seorang profesional yang berkarakter. Kiat-kiat tersebut ia sampaikan kepada 286 calon wisudawan wisudawati Program Sarjana Fakultas Pertanian UGM Periode IV TA 2023/2024 pada hari Senin (26/8) di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian UGM.
Adapun kiat-kiat yang diberikan meliputi delapan kapasitas yang perlu diasah oleh para calon wisudawan/wati diantaranya terkait risk taker, curiousity, managing diversity, driving innovation, networking, digital leadership, driving execution, dan self-differentiation. Disebutnya kedelapan kapasitas tersebut bisa membantu calon wisudawan wisudawati untuk menjadi seorang pemimpin di dunia kerja.
“Tentunya jika ingin menjadi seorang pemimpin, kapasitas-kapasitas inilah yang perlu kalian asah dan tingkatkan, dan salah satunya menyangkut curiousity, di mana ini memperlihatkan seseorang pada rasa keingintahuan yang tinggi yang tentunya akan mengarahkan menjadi pribadi yang inovatif dan kreatif serta sangat membantu dalam mengejar jenjang karir”, ungkap Abdul Ghani.
Meneguhkan para calon wisudawan wisudawati, Moh Abdul Ghani berharap para lulusan Fakultas Pertanian UGM perlu memiliki keberanian dalam mengambil risiko. Keberanian yang diiringi dengan tanggung jawab atas keputusan yang matang. Sebagai calon pekerja profesional, para lulusam juga diharapkan mampu membangun relasi yang bermanfaat dan tidak takut untuk keluar dari zona nyaman.
Sebagai Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, iapun memaparkan soal strategi yang ditawarkan oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dalam mendukung swasembada gula dan swasembada pangan. Dukungan tersebut dilakukan Perkebunan Nusantara PTPN III melalui pendekatan penguatan ekosistem dan pemberdayaan petani. “Hal-hal semacam ini perlu untuk diketahui calon wisudawan wisudawati karena sebagai lulusan Fakultas Pertanian UGM agar lebih menyadari dan tanggap soal pentingnya kontribusi di sektor pertanian secara langsung. Indeks prestasi memang penting, tapi memperlihatkan soft skills jauh lebih penting untuk bisa bersaing di dunia kerja yang sesungguhnya,” terangnya.
Reportase : Hanita Athasari Zain
Penulis : Agung Nugroho
Foto: Media Faperta UGM