Tidak puas hanya dengan belajar di bangku perkuliahan saya, Achmad Hadzami Setiawan bersemangat untuk menimba ilmu dan mempraktikkan keahliannya dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di PT Gojek Indonesia mulai dari 14 Februari hingga 30 Juni 2024 lalu. Kesempatan magang ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Hadzami untuk menimba pengalaman guna meningkatkan keterampilan dalam bidang software engineer. ”Kesempatan magang di Gojek Indonesia memberi pengalaman berharga dan menambah portofolio saya,” ujar mahasiswa Fakultas MIPA angkatan 2021 ini kepada wartawan, Selasa (3/9).
Hadzami bercerita saat magang dan studi independen, ia dipercaya untuk ditempatkan dalam tim GoCorp, yakni layanan B2B (Business to Business) yang mengelola pengeluaran dan reimbursement perusahaan. Posisinya sebagai software engineer intern memiliki tugas mengembangkan API (Application Programing Interface) internal, mengintegrasikan layanan GoCorp dengan Salesforce, mengidentifikasi tech debt dan solusinya, serta mengelola dan merencanakan migrasi aplikasi GoCorp dari infrastruktur lama ke infrastruktur baru.
Ia turut memahami requirement hingga membuat dokumen langkah-langkah pengerjaan, melakukan implementasi coding dan testing, baik menggunakan kode program maupun pengujian oleh user, dan melakukan monitoring pada saat proses pengembangan, seperti mempublikasikan perubahan aplikasi dan melakukan beberapa standar perusahaan seperti logging dan monitoring performa aplikasi.”Selama magang saya memiliki jadwal rutin seperti stand up, IPM, dan sprint retro”, terangnya.
Selama magang di PT Gojek Indonesia, kata Hadzami, baginya merupakan masa yang sangat menyenangkan karena perusahaan ini menyediakan fasilitas hiburan yang seru untuk membantu mengurangi kepenatan. Bahkan, Jam kerja pun cukup fleksibel. “Saya bisa mulai bekerja pada pukul sebelas untuk menghindari macet,” tambahnya.
Ia mengaku lingkungan kerjanya sangat adaptif dan suportif dalam ritme kerjanya. Hadzami juga mendapat pengalaman internasional melalui interaksi dengan engineer dari luar Indonesia yang melakukan kerja sama. ”Saat pertama kali orientasi di PT Gojek Indonesia, saya langsung diberikan tugas meskipun saya belum familiar dengan teknologi yang digunakan. Hal serupa terjadi saat migrasi infrastruktur, di mana saya juga belum familiar,” cerita Hadzami.
Untuk bisa beradaptasi dengan tim dengan tugas yang berbeda dari sebelumnya, Hadzami selalu membuat daftar pertanyaan penting dan aktif bertanya kepada rekan-rekannya. Tak heran, jika kegigihannya magang di dunia kerja diapresiasi dengan mengonversi 7 mata kuliah dengan bobot 20 SKS. Menurutnya, beberapa mata kuliah yang didapat selama perkuliahan banyak membantu untuk diaplikasikan dalam kesempatan magangnya, seperti basis data, jaringan komputer, dan workshop rekayasa perangkat lunak.
Hadzami bercita-cita kelak bisa menimba ilmu dan berkarir di luar negeri. Lalu membawa pengalaman dan ilmu tersebut ke Indonesia sebagai CTO (Chief Technology Officer) atau principal software engineer di startup atau perusahaan teknologi.
Universitas Gadjah Mada juga turut memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para mahasiswa untuk melaksanakan implementasi ilmu pengetahuan di berbagai sektor yang ada sebagai bentuk perwujudan dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan.
Bondan Wijanarko, S.I.P., M.Sc., selaku Koordinator Bidang Pembelajaran Lintas Disiplin, Direktorat Pendidikan dan Pengajaran menerangkan MSIB adalah program persiapan karir yang komprehensif, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar program studi dengan jaminan konversi SKS yang diakui perguruan tinggi. “Tahun ini terdapat sejumlah 1055 mahasiswa yang tergabung dalam program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini,” katanya.
Reportase : B. Diah Listianingsih
Penulis : Bolivia Rahmawati
Editor : Gusti Grehenson