Universitas Gadjah Mada melantik 859 insinyur baru. Sebanyak 859 insinyur baru berasal dari Fakultas Teknik (727), Fakultas Kehutanan (70) dan Fakultas Peternakan (62). Dengan penambahan 727 lulusan insinyur baru, Fakultas Teknik UGM tercatat hingga saat ini berhasil meluluskan 4.281 insinyur. Fakultas Kehutanan UGM dengan penambahan 70 lulusan insinyur baru maka hingga saat ini berhasil mencetak 374 insinyur. Sedangkan Fakultas Peternakan UGM dengan meluluskan 62 insinyur baru maka hingga saat ini berhasil mencetak 747 insinyur. Dengan demikian UGM telah berhasil mencetak 5.402 profesi insinyur.
Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng selaku Dekan Fakultas Teknik menyatakan dengan pelantikan insinyur oleh UGM dan PII maka para lulusan saat ini boleh dibilang sebagai insinyur yang beneran. Jika sebelumnya bergelar Sarjana Teknik dinilai masih terasa belum sah. “Namun dengan pelantikan hari ini maka insinyur yang disandang beneran karena juga dilantik bersama PII”, katanya di Grha Sabha Pramana, Selasa (14/1).
Tidak banyak yang disampaikan Selo pada kesempatan ini. Ia hanya mengingatkan kembali tentang lagu himne Gadjah Mada dan himne PII. Kedua lagu tersebut, katanya mengandung kata-kata yang sangat bermakna. “Mengabdi, menjunjung tinggi kebudayaan untuk kejayaan nusantara. Kemudian ada himna PII,dan kita semua adalah insinyur Indonesia yang dibutuhkan oleh negara ini”, terangnya.
Sekali lagi, ia menyampaikan ucapan selamat atas dilantiknya para insinyur baru. Para insinyur lulusan UGM adalah insinyur-insinyur kebanggaan UGM, dan kebanggaan Indonesia yang mempunyai tanggung jawab besar membawa bangsa ini menjadi negara yang maju. “Sebagai insinyur tentu kita akan menghadapi banyak tantangan ke depan. Tidak hanya tantangan teknis yang terkait dengan dunia keinsinyuran, tetapi juga tantangan non-teknis yang kadang-kadang ini justru merupakan tantangan yang sulit kita hadapi”, imbuhnya.
Sejumlah pejabat hadir dalam pelantikan insinyur baru kali ini. Mereka yang hadir diantaranya Sekretaris Jendral Persatuan Insinyur Indonesia, Dr. Ir. Teguh Haryono, MBA., IPU., ACPE., ASEAN.Eng, Direktur Eksekutif PII, Santi Sirat, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Teknik, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Kehutananserta Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Peternakan. Teguh Haryono dalam sambutannya menyampaikan visi besar Indonesia 2045 adalah menjadikan industri sebagai salah satu pilar utama yang menentukan daya saing bangsa. Kemajuan teknologi, penguatan kapasitas manufaktur, serta pengembangan sumber daya manusia yang unggul, disebutnya, menjadi kunci untuk mencapai visi tersebut. “Kita semua sebagai insinyur memiliki peran strategis dalam mengintegrasikan inovasi teknologi dengan kebutuhan masyarakat”, katanya.
Dalam pandangan Teguh, insinyur adalah agen perubahan yang dapat menjembatani antara potensi akademik dan penerapan praktis di dunia industri. Untuk itu, model triple helix yang terdiri dari akademisi, industri, dan pemerintah harus terus diperkuat untuk menciptakan ekosistem yang mendukung transformasi industri. “Dalam konteks ini, Universitas Gajah Mada telah menunjukkan komitmennya yang luar biasa dalam mencetak insinyur-insinyur berkualitas yang siap berkontribusi di berbagai sektor. Berdasarkan data yang kami terima, UGM telah mencetak kurang lebih 5.402 insinyur, dan seluruh Indonesia itu sekarang ada sekitar 28.000, dan UGM menyumbang paling banyak dari 45 perguruan tinggi penyelenggara PSBPI,” terangnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Donnie