Transformasi digital membawa dampak yang begitu signifikan terhadap seluruh sektor kehidupan. Di setiap elemen masyarakat tak terkecuali pada bidang pekerjaan semuanya terdampak.
Permintaan calon pekerja oleh dunia industri tentu harus diiringi dengan peningkatan kualitas talenta digital demi terciptanya lanskap kerja yang inklusif. Merespons fenomena tersebut, Center for Digital Society UGM, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Siberkreasi, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI kembali telah menghadirkan Mata Kuliah Kecerdasan Digital di tahun 2023.
Program Mata Kuliah Kecerdasan Digital (MKKD) merupakan salah satu upaya yang ditempuh untuk peningkatan literasi digital. Selain itu, juga sebagai upaya menjembatani kesenjangan keterampilan dalam lanskap pendidikan Indonesia menuju peningkatan talenta digital yang berkualitas untuk Indonesia Emas 2045.
Program Mata Kuliah Kecerdasan Digital di tahun 2023 telah dilangsungkan secara daring sejak bulan Agustus lalu diikuti 4.645 peserta dari berbagai kalangan, baik mahasiswa maupun masyarakat umum se-Indonesia. Mendekati akhir tahun 2023, program ini secara resmi ditutup melalui talkshow bertajuk Menggali Potensi Talenta & Karir Era Digital.
Talkshow menghadirkan pembicara Eyla A. Maranny (Program Coordinator Fresh Graduate, DTS Kementerian Kominfo RI), Firya Q. Abisono (Dosen Ilmu Komunikasi UNS & Adjunct Researcher CfDS), Muhammad Andriansa (Algorand Community Champion, Algorand Indonesia), dengan bertindak selaku moderator Iradat Wirid selaku Deputy Secretary Executive CfDS UGM.
Berbicara mengenai peningkatan kualitas talenta digital saat ini, Eyla A. Maranny menuturkan peran dari seluruh pihak termasuk pemerintah. Peran tersebut menjadi hal yang sangat diperlukan, dan dalam hal ini Kementerian Kominfo melalui berbagai programnya, seperti Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Entrepreneurship Academy berusaha menciptakan sumber daya manusia yang cakap dan berdaya saing dalam dunia karier yang serba digital saat ini.
“Sejak tahun 2018, Kementerian Kominfo telah menginisiasi program serta pelatihan yang menyasar seluruh kalangan masyarakat untuk mendukung transformasi digital di Indonesia. Kami juga secara aktif merangkul semua pihak untuk menciptakan ekosistem talenta digital yang kuat. Harapannya, hal ini akan membuka peluang para talenta digital untuk dapat berdaya saing di dunia industri,” ungkap Eyla, Senin (27/11).
Muhammad Adriansa dalam kesempatan ini menyoroti pentingnya kolaborasi yang harus dilakukan dunia industri dengan stakeholder lainnya yang bersifat pentahelix dalam setiap program peningkatan kualitas talenta digital Indonesia. “Kolaborasi yang melibatkan antar-industri, akademisi, pemerintah, dan lainnya akan membantu memperbesar jangkauan audiens dan dampak program secara lebih luas serta menyeluruh,” paparnya.
Sementara itu, Firya Q. Abisono berpendapat seluruh program pelatihan yang ada semestinya bersifat objektif agar dapat menciptakan keterampilan talenta digital mumpuni di Indonesia. Dirinya menyebut program MKKD hadir sebagai sebuah platform alternatif bagi masyarakat untuk mempelajari keterampilan digital yang dibutuhkan saat ini.
“MKKD bisa menjadi salah satu sarana yang tepat untuk mengajarkan ilmu baru yang tidak ada dalam pendidikan formal. Ilmu dan pembelajaran yang didapatkan diyakini mampu menunjang akselerasi karier peserta di era transformasi digital,” terangnya.
Anggia, mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan Bandung, yang telah mengikuti Kelas Kecerdasan Digital Lanjutan: Transformasi Digital dan Pemilu bersama Election Corner di tahun 2023 mengungkapkan jika materi yang disampaikan pada kelas ini telah membuatnya menjadi semakin kritis dalam meneropong jalannya Pemilu di tahun 2024 mendatang.
“Kelas ini sangat menarik dan relevan dengan rangkaian pelaksanaan Pemilu 2024. Materi yang disampaikan begitu bermanfaat karena bersumber dari pengajar yang memang ahli di bidang politik,” ungkap Nadia.
Arga Pribadi Imawan selaku Koordinator Penyelenggara Mata Kuliah Kecerdasan Digital 2023 berpandangan literasi digital menjadi hal krusial untuk dikuasai menjelang pesta politik di tahun 2024 mendatang. Ilmu dan materi yang didapatkan oleh para peserta melalui kelas ini diharapkan dapat berkontribusi untuk menavigasi konten-konten berbahaya selama penyelenggaraan pemilu 2024 yang tengah berjalan saat ini.
Penulis : Agung Nugroho