Permintaan daging ayam yang terus meningkat setiap tahun menjadikan peternakan ayam broiler sebagai salah satu sektor industri potensial di Indonesia. Tingginya konsumsi masyarakat terhadap daging ayam dan didukung dengan pertumbuhan populasi yang stabil membuat industri ini menjadi salah satu sektor yang menjanjikan bagi para pelaku usaha di bidang peternakan.
Meski begitu, industri peternakan ayam di Indonesia tidak lepas dari tantangan, salah satunya adalah kondisi iklim tropis dengan suhu lingkungan yang cenderung tinggi. Suhu yang panas dapat menyebabkan heat stress pada ayam sehingga berdampak negatif pada produktivitas ternak.
“Ayam yang mengalami heat stress seringkali mengalami penurunan nafsu makan, pertumbuhan yang terhambat, bahkan risiko kematian. Hal ini tentu saja mempengaruhi hasil produksi dan mengurangi keuntungan peternak”, ujar Levia Arkananta Sarjono, mahasiswa Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan, Fakultas Peternakan UGM, Rabu (18/9).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, katanya, diperlukan inovasi yang dapat membantu menjaga kesehatan dan produktivitas ayam meski dalam kondisi suhu tinggi. Salah satu inovasi yang mungkin bisa dikembangkan adalah membuat alat untuk pengaturan suhu dan kelembaban yang lebih baik.
Untuk itu, ia bersama mahasiswa UGM lainnya yang tergabung dalam Tim PKM-PI membuat CoolNest sebagai solusi inovatif. CoolNest dirancang untuk mencegah heat stress dengan menciptakan lingkungan kandang yang lebih optimal, melalui pengaturan suhu dan kelembaban yang lebih baik. “Dengan alat ini maka ayam dapat tumbuh dengan lebih optimal sesuai potensi genetiknya, sekaligus menjaga produktivitas tetap tinggi,” terang Levia.
Tim PKM-PI Universitas Gadjah Mada yang dibimbing oleh Dr. Danang Lelono, S. Si., M. T., dengan ketua tim Widha Rizqika Prasetya (Elektronika dan Instrumentasi) beranggotakan Levia Arkananta Sarjono, Arsyta Notari Lifty Azuhra (Ilmu dan Industri Peternakan), Heva Adlli Wijaya (Elektronika dan Instrumentasi), dan Ilyasa Ihsan Yasin (Teknik Mesin). Mereka berlima berhasil menciptakan inovasi alat yang dinamakan CoolNest: Smart Sprinkle berbasis Internet of Things Pencegah Heat Stress pada Ayam. Dalam perancangannya, kami dari Tim CoolNest telah melakukan kunjungan ke mitra dan studi literatur mengenai komponen alat. Pemrograman pada alat juga dilakukan setelah perancangan alat selesai sehingga dapat terintegrasi dengan Internet of Things (IoT)”, ungkap Rizqika Prasetya, selaku ketua Tim PKM-PI UGM.
Rizqika Prasetya menjelaskan CoolNest terdiri dari 4 komponen utama yaitu slave, master, sprinkle, dan aplikasi mobile. Slave akan mendeteksi kelembaban, suhu, dan kadar ammonia di dalam kandang. Data yang terbaca akan dikirimkan ke database dan dapat diakses melalui aplikasi mobile. “Ketika suhu di dalam kandang tinggi, sprinkle akan menyala sehingga suhu dalam kandang kembali normal. Aplikasi mobile berfungsi untuk memudahkan peternak dalam memantau lingkungan di dalam kandang sehingga manajemen pemeliharaan berjalan maksimal,”katanya.
Arsyta Notari Lifty Azuhra mengungkapkan bila alat CoolNest ini telah diterapkan pada kandang mitra yaitu salah satu peternak di Kebupaten Sleman. Dari praktik yang dilakukan, CoolNest berhasil meningkatkan produktivitas pada kandang mitra. “Data yang terdeteksi pada kandang seperti suhu, kelembaban, dan kadar amonia telah cukup akurat,” ucap Arsyta.
“Dengan adanya CoolNest, peternak dapat mengetahui kondisi kandang secara efisien sehingga peternak mampu meminimalkan hambatan dalam masa pemeliharaan,” sambung Arsyta.
Karya inovasi CoolNest dibuat oleh tim mahasiswa ini memiliki sejumlah keunggulan, selain mampu bekerja secara otomatis, data dari CoolNest dapat tersaji secara real time namun juga mampu mengatur kondisi kandang sesuai kebutuhan ayam.
Penulis : Agung Nugroho