
Sebagai penyedia utama protein hewani, industri peternakan dihadapkan pada sejumlah tantangan besar terkait terjadinya pemanasan global akibat tingginya emisi gas metana (CH₄). Selain mencemari lingkungan, emisi ini juga merugikan peternak karena ruminansia dapat menghasilkan 250–500 liter CH₄ per hari, setara dengan kehilangan energi pakan 3–17 persen. Salah satu solusi yang kemudian dikembangkan adalah pakan aditif berbasis zinc oxide (ZnO) yang mampu menghambat produksi CH₄ dengan merusak membran sel methanogen.
Tim mahasiswa UGM yang tergabung Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Riset Eksakta PhylloZinc UGM mengembangkan inovasi aditif pakan berbasis nanopartikel zinc oxide (ZnO) hasil green synthesis menggunakan ekstrak daun meniran (Phyllanthus niruri). “Penelitian ini menekan emisi gas metana (CH4) dari ternak ruminansia dengan menggunakan bahan ramah lingkungan,” kata Catherine Noor selaku ketua tim, Kamis (9/10).
Selain Cahateria dari Fakultas Peternakan angkatan 2023, tim ini beranggotakan Zahwa Tsuroyya A. Z. (Fakultas Biologi 2023), Rona Ayyu H. (Fakultas Kedokteran Hewan 2023), dan Ahmad Rizal Riswanda D. (Fakultas Peternakan 2022) serta dibimbing oleh dosen Fakultas Peternakan Dr. Moh. Sofi’ul Anam, S.Pt., MSc.
Ahmad Rizal Riswanda, anggota tim, berharap hasil penelitian yang dilakukan tim ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan gas metana yang sampai saat ini masih menjadi salah satu masalah utama di industri peternakan. Penelitian ini diharapkan menghasilkan formulasi pakan inovatif yang dapat meningkatkan kesehatan ternak dan produktivitasnya. “Tim PhylloZinc UGM memang kemudian memanfaatkan tanaman Phyllantus niruri atau yang kerap disebut Meniran karena kandungan Flavonoidnya yang sangat tinggi dan cara memperoleh tanaman ini tergolong mudah,” ucap Rizal.
Secara lebih detail, Jesslyn Beatrice mengungkapkan hasil green synthesis ini berupa bubuk dan larutan ZnO berukuran nano. Setelah didapatkan kedua hal tersebut, maka nanopartikel diuji karakteristiknya dengan spektrofotometer, PSA, XRD, dan SEM. Dalam proses ini, nanopartikel ZnO juga diujikan secara In Vitro di laboratorium Teknologi Makanan Ternak Fapet UGM. “Hasil dari uji In Vitro tersebut berupa cairan rumen, dan gas yang akan dilakukan uji lanjutan berupa Uji Protein Mikrobia, Uji Ammonia, Uji FVA, Uji pH Cairan Rumen, dan Uji RT-PCR,” terangnya.
Jesslyn menjelaskan dengan mendapat dukungan pendanaan dari Belmawa dan UGM, penelitian TimPKM-RE PhylloZinc UGM dilaksanakan selama empat bulan di Fakultas Peternakan UGM dengan melibatkan berbagai bidang ilmu multidisiplin. Dengan begitu kontribusi hasil penelitian penting untuk penanggulangan pemanasan global dan peningkatan produktivitas ternak. “Pengembangan nanopartikel ZnO hijau dari daun meniran sebagai upaya menekan emisi metana ternak. Inovasi strategis yang diharapkan mendukung peternakan modern, berkelanjutan dan ramah lingkungan,” imbuhnya.
Reportase : Satria/Humas Fakultas Peternakan UGM
Penulis : Agung Nugroho