Universitas Gadjah Mada melalui Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) yang mengelola Disaster Response Unit (DERU) mengirimkan tim menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok (sembako) bagi warga terdampak bencana gempa bumi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur (1/4).
Gempa bumi yang terjadi pada hari Jumat (22/3) lalu berkekuatan 6,5 Magnitudo mengguncang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, termasuk wilayah Kepulauan Bawean, Kabupaten Gresik yang terdampak. Kepulauan Bawean dan UGM sudah menjalin kerja sama sejak lama, termasuk kegiatan KKN-PPM UGM dan berbagai kajian dengan Bappeda Kabupaten Gresik.
Sebelum penyerahan bantuan di posko utama penanganan bencana di Bawean, tim dari UGM yang dipimpin langsung oleh Dr. Djarot Heru Santosa, M.Hum., selaku Sekretaris DPkM melakukan audiensi dengan pihak Bappeda Kabupaten Gresik. Audiensi diterima secara langsung oleh Havy Wardana, S.T., selaku Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Gresik. Dalam audiensi tersebut membahas tentang keberlanjutan MoU kerja sama dengan Kabupaten Gresik.
Selepas audiensi, tim UGM dibersamai oleh Bappeda Gresik menuju kantor Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik dan diterima secara langsung oleh Kepala BPBD, Sukardi.
Pada kesempatan itu, BPBD Gresik menyampaikan update pengiriman bantuan kepada warga terdampak gempa di Pulau Bawean termasuk kendalanya. “Sampai saat ini kendala yang terjadi yaitu belum tersedianya armada kapal yang setiap saat bisa berlabuh sehingga beberapa truk pengangkut bantuan kemudian masih memerlukan antri di pelabuhan menunggu jadwal pemberangkatan kapal selanjutnya,” terangnya.
Diperlukan beberapa alternatif solusi untuk mengatasi beberapa kendala yang terjadi agar dapat menyalurkan bantuan bagi para warga yang terdampak. Pada kesempatan yang sama saat audiensi itu juga dibahas mengenai beberapa kemungkinan program pengabdian kepada masyarakat dari UGM yang dapat dilaksanakan di Bawean.
“Melalui DPkM akan mengirimkan mahasiswa KKN-PPM UGM reguler yang akan dilaksanakan pada Bulan Juli-Agustus mendatang dan apabila diperlukan juga akan membuka KKN Peduli Bencana setelah mendapatkan hasil asesmen dari BPBD dilakukan di lokasi, karena hingga saat berita ini diterbitkan masih ada 400-an kali gempa susulan di sekitar Bawean,” pungkasnya.
Sumber: Tim DERU
Editor: Humas UGM