Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (DGB UGM) menerima kunjungan Alumni lintas keilmuan dan lintas keahlian. Mereka yang berkunjung adalah Direktur Sustainitiate Ir. Nazir Foead, M.Sc, , Direktur Forest and Wildlife WWF Indonesia Dr. rer. silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut., M.Sc, dan Direktur Yayasan Mapa Bhakti Lestari Januar Wida Wicaksono, S.S.
Turut pula Pembina Yayasan Mapa Bhakti, Ferry Iskandar, S.TP., Pengawas Aisyah Hilal, S.S., dan Anang Agus Susanto, S.E, Commercial Director ARBio – Saraswanti Genomic Institute (SGI) yaitu Sandhya Yuddha, S.H., dan Dwi Oblo fotografer dan juga kontributor tetap untuk Thomson-Reuters, National Geographic Indonesia, dan National Geographic Traveler.
Rombongan alumni lintas keilmuan dan lintas keahlian ini diterima Ketua Dewan Guru Besar UGM, Prof. Dr. M. Baiquni, M.A di ruangannya, Senin (19/8). Dalam suasana santai mereka bernostalgia sekaligus memperbincangkan terkait berbagai isu-isu kemasyarakatan dan lingkungan. Beberapa gagasan aksi nyata pun muncul dalam pertemuan ini untuk memperbaiki problem-problem lingkungan.
Tak sungkan para alumni mempertanyakan soal peran dan tugas Dewan Guru Besar UGM. Di sela-sela diskusi mereka juga menanyakan posisi DGB UGM dalam Struktur dan Organisasi Tata Kelola Universitas Gadjah Mada, dan Baiquni pun menjawab semua pertanyaan para alumni. Dia menyampaikan Dewan Guru Besar UGM dalam perannya antara lain mengembangkan pemikiran atau pandangan serta memberikan masukan kepada organ UGM terkait isu-isu strategis yang dihadapi bangsa dan negara serta penyelesaiannya. “DGB UGM ini juga menjadi pelopor dalam mengembangkan dan menanamkan wawasan kebangsaan kepada civitas akademika dan masyarakat,” katanya.
Berbagai isu-isu soal kesehatan mental tak luput dari perhatian mereka dalam pertemuan ini. Dalam diskusi bersama disepakati bila kesehatan mental yang memerlukan penanganan konseptual hingga pencegahan, perawatan, dan penyembuhan mental.
Pada pertemuan ini, Baiquni juga menyampaikan tentang upaya kesehatan jiwa dan raga dengan melakukan aktivitas sehat dan bugar diantaranya Shinrin Yoku yaitu mandi oksigen di bawah pepohonan hutan atau kebun dan taman, Nordic Walking berjalan dengan tongkat yang efektif untuk menggerakkan sendi-sendi dan meningkatkan sirkulasi oksigen, Art Stone Balancing fokus menata keseimbangan menghayati sirkulasi oksigen.
Perbincangan pun semakin sore semakin menarik banyak topik untuk diperbincangkan, diantaranya topik penanganan dan pengelolaan sampah. Bagaimana penanganan dan pengelolaan sampah menjadi barang yang bermanfaat sebagaimana yang selalu menjadi bahasan dan pengalaman yang telah dilakukan Mapagama Bhakti di Yogyakarta. Bahwa dalam penanganan dan pengelolaan sampah diperlukan kemitraan yang lebih luas dan penerapan di wilayah lainnya. Penanganan sampah berbasis komunitas hingga sistem pengelolaan sampah di tingkat kabupaten dan kota memerlukan partisipasi warga dan kolaborasi mitra. “Gagasan inovatif dan Gerakan kreatif penanggulangan sampah ini juga sudah seharusnya menjadi bahasan dan perhatian para pencinta alam untuk turut serta menangani,” terang Lestari Januar.
Reportase : Heru Sutrisno
Penulis : Agung Nugroho