Perubahan iklim, krisis pangan di masa depan, restorasi lingkungan, hingga peristiwa politik negeri akhir-akhir ini menjadi perhatian serius semua pihak mengenai pentingnya penegakan integritas dan moralitas anak bangsa. Di sisi lain, tantangan perkembangan teknologi digital juga membawa berbagai dampak perubahan bagi kehidupan sosial masyarakat ”Salah satu dampak dari euforia kehadiran modernisasi teknologi, adalah masifnya pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang membuka peluang kerja baru sekaligus membawa risiko terjadinya pemangkasan tenaga kerja manusia di beberapa industri modern,” kata Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA saat memberi sambutan pada upacara Wisuda Program Sarjana dan Sarjana Terapan , Kamis (29/8), di Grha Sabha Pramana.
Dihadapan 1.823 lulusan pada upacara wisuda hari kedua, Wening menegaskan masyarakat saat ini juga dihadapkan pada era post truth, era dimana teknologi digital mampu menciptakan realitas sendiri, hingga memicu krisis integritas dan moralitas yang menjadi tantangan baru bagi pengembangan SDM kaum terpelajar di negeri ini. ”Di era post truth, pengetahuan justru tak lagi dihargai sebagai bagian dari proses hidup manusia, bahkan ilmu pengetahuan yang memiliki dimensi moral pun nyaris hilang”, katanya.
Wening mengatakan kualitas SDM sangat berkaitan erat dengan sikap moral dan integritas agar mampu menciptakan SDM unggul. Di titik inilah, menurutnya, Perguruan Tinggi berperan penting sebagai salah satu garda terdepan dalam perencanaan tatanan bangsa di masa depan.
Menurut Wening situasi tantangan masa depan tentunya bisa menjadi gambaran bagi lulusan UGM sejauh mana para wisudawan wisudawati akan turut berkontribusi menjadi subjek pembangunan yang lincah, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi perkembangan ekosistem global. ”Sudah saatnya Saudara sekalian berkontribusi dalam pembangunan bangsa dengan berbekal kompetensi dan pengetahuan yang dimiliki. Gunakanlah ilmu pengetahuan yang saudara miliki untuk terjun ke masyarakat melalui kerja profesional, menghasilkan karya dan inovasi nyata, demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan”, tuturnya.
Seperti diketahui sebanyak 1.823 lulusan yang diwisuda di hari kedua terdiri atas 1.331 lulusan Program Sarjana yang berasal dari 8 Fakultas yaitu Fakultas Geografi, Kehutanan, ISIPOL, MIPA, Kedokteran Hewan, Hukum, Filsafat, dan Ilmu Budaya. Sementara 495 lulusan lainnya merupakan wisudawan wisudawati Program Sarjana Terapan pada Sekolah Vokasi, dan ditambah dengan 3 lulusan periode sebelumnya yang mengikuti prosesi pada periode ini.
Rerata masa studi lulusan Program Sarjana pada periode ini adalah 4 tahun 1 bulan, dan masa studi tercepat diraih oleh Finessa Meutia Kamila dan Saudari Nafisah Diva Arrosyid dari Program Studi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, dan Fadhilah Fikriyanti Putri dari program studi Biologi, Fakultas Biologi dengan masa studi 3 tahun 4 bulan 5 hari. Sementara usia rata-rata lulusan Program Sarjana adalah 22 tahun 6 bulan 15 hari, dengan lulusan termuda diraih Mia Yunita dari Program Studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, yang berhasil menyelesaikan studinya pada usia 20 tahun 1 bulan 8 hari.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata untuk lulusan Program Sarjana Periode III ini adalah 3,60. Sedangkan wisudawan yang berpredikat Pujian sebanyak 2.253 lulusan (72,10 persen), predikat Sangat Memuaskan 804 lulusan (25,73 persen) dan yang berpredikat Memuaskan 46 lulusan (1,47 persen), serta yang lulus tanpa predikat 22 lulusan (0,70 persen).
Pada periode ini terdapat 4 lulusan dengan IPK tertinggi 3,97 sekaligus berpredikat Pujian. Keempatnya adalah Naura Hidayat dari Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Mutiara Destyana Safitri dari Program Studi Gizi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Daniella Nadia Prijadi dari Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, dan Finessa Meutia Kamila dari Prodi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian.
Untuk Program Sarjana Terapan periode ini memiliki rerata masa studi lulusan 3 tahun 11 bulan, dengan masa studi tercepat diraih Dwi Lestari dari Program Studi Teknologi Rekayasa Elektro, Sekolah Vokasi, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 7 bulan 9 hari. Usia rata-rata lulusan Program Sarjana Terapan adalah 22 tahun 6 bulan 15 hari, dengan lulusan termuda program Sarjana periode ini diraih Ingrid Rorez dari Program Studi Rekayasa Internet, Sekolah Vokasi, yang berhasil menyelesaikan studinya pada usia 20 tahun 11 bulan 11 hari.
Sedangkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata adalah 3,70, dan lulusan yang berpredikat Pujian sebanyak 415 lulusan (83,84 persen), yang berpredikat Sangat Memuaskan sebanyak 80 lulusan (16,16 persen). Pada periode ini lulusan dengan IPK tertinggi diraih Raden Ayu Elita Putri dengan IPK 3,96 sekaligus berpredikat Pujian.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto