Diabetes tidak lagi terbatas menyerang orang berusia lanjut. Saat ini, kaum muda pun semakin berisiko dan dapat menghadapi ancaman kesehatan yang sama seriusnya. Salah satu penyakit diabetes yang dimulai pada usia dewasa muda adalah Diabetes Maturity-Onset Diabetes of the Young atau yang biasa disingkat sebagai Mody.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSA UGM dr. Ali Baswedan, Sp. PD, KEM-D mengatakan bahwa Mody merupakan suatu bentuk diabetes yang disebabkan oleh mutasi genetik pada gen yang mengatur produksi insulin. Berbeda dari diabetes tipe 1 maupun tipe 2 dan tergolong langka, Ali mengatakan bahwa Mody memiliki beberapa ciri khas. Pertama, penyakit ini tidak muncul autoantibodi yang biasanya terlihat pada diabetes tipe 1. Kedua, penyakit ini tidak berhubungan dengan obesitas, faktor gaya hidup, ataupun resistensi insulin seperti pada diabetes tipe 2. “Penyakit ini muncul pada usia muda, biasanya sebelum usia 25-35 tahun, dengan pola keturunan yang kuat. Maka pada Mody faktor genetiklah yang menjadi penyebab utama,” jelasnya dalam wawancara, Rabu (3/12).
Kondisi ini pertama kali diidentifikasi oleh RB Tattersall dari Inggris dan Stefan S. Fajans dari Amerika Serikat, yang mempublikasikan temuannya pada jurnal Diabetologia tahun 1975. Ali mengatakan, penyebab utama Mody adalah mutasi genetik yang diwariskan dari orang tuanya. Gaya hidup seperti pola makan, olahraga, obesitas memang berpengaruh pada gula darah, tetapi bukan penyebab Mody. “Jika salah satu orang tua pembawa gen Mody, maka anaknya memiliki risiko sekitar 50 persen. Artinya, kemungkinan besar anaknya akan mengalami diabetes tipe yang sama, meskipun bisa berbeda tingkat keparahannya,” tutur Ali
Karena penyebab Mody adalah faktor genetik, kondisi ini menjadi tidak dapat dicegah. Meski begitu, dr. Ali menyampaikan bahwa penyebarannya dapat dikurangi dengan pemeriksaan genetik pra-nikah. Sayangnya, langkah tersebut masih dianggap tidak umum dan biayanya relatif mahal. “Bagi mereka yang memiliki orang tua atau keluarga dengan diabetes tipe apapun, sebaiknya menerapkan pola makan seimbang dan rutin berolahraga untuk meminimalkan peningkatan kadar gula darah,” pesannya.
Penulis : Lintang Andwyna
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Freepik
