
Sebanyak lebih dari 10 ribu mahasiwa baru UGM mengikuti kegiatan Action Plan Gamada 2025 yang berlangsung hingga 15 Agustus mendatang. Mereka diajak untuk mengenal dan berinterkasi dengan warga kampung yang tinggal di sekitar kampus.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si berkesempatan meninjau kegiatan mahasiswa baru bersama masyarakat. Di Kampung Karangjati, Sinduadi, Mlati Sleman, Arie Sujito bersama rombongan meninjau kegiatan interaksi mahasiswa dengan anak-anak dalam Game Salur Bola dan penyuluhan kegiatan kesehatan untuk ibu-ibu. Sementara di Kampung Sagan, Terban, Yogyakarta, rombongan menyaksikan sosialisasi Eco-brick dan cara merawat lingkungan.
Arie Sujito mengaku senang dan bangga melihat Action Plan rangkaian PIONIR Gadjah Mada 2025. Menurutnya dengan kegiatan ini sebagai upaya mengenalkan mahasiswa baru UGM 2025 dengan lingkungan sekitar kampus, sekaligus memupuk kepekaan sosial Gamada. Iapun memberi apresiasi terhadap kegiatan ini, karena dengan Action Plan yang mengusung tema srawung terjalin interaksi antara mahasiswa baru UGM dengan warga sekitar kampus. “Ini adalah bagian dari program Pionir gamada. Dengan Action Plan mengajak para mahasiswa baru mengenali lingkungan komunitas di sekeliling tempat belajar. Kami punya komitmen bahwa tempat belajar yang istimewa bukan hanya di kelas, tapi di luar kelas”, ujarnya di Sagan, Rabu (13/8).
Dengan cara-cara seperti ini, katanya, sebagai konsep sekaligus praktik langsung agar keluarga besar UGM semakin akrab dengan warga kampung, pengurus kampung, bapak dan ibu-ibu. Ia meyakini dengan cara seperti ini mahasiswa nantinya akan nyaman belajar. “Karena itu mohon nantinya diajari bagaimana cara kita berinteraksi karena saya yakin satu sama lain mungkin ada perbedaan. Tapi semua bisa belajar dari perbedaan, dengan dikenalkan melalui action plan menjadi akrab. Orang yang di luar Yogyakarta, entah itu Sulawesi, Kalimantan, tidak harus menjadi orang Yogyakarta, tetapi dia bisa saling hormat satu sama yang lain”, terangnya.
Shidqi Noor Faadhil, mahasiswa baru Program Studi Elektro, Fakultas Teknik 2025 mengaku senang karena pilihan kegiatan Action Plan cukup banyak. Selain itu, mereka bersama masyarakat di lokasi bisa melakukan permainan edukatif bersama. Bersama masyarakat di RW 7 Kampung Sagan, Terban, mereka pun bisa melakukan kegiatan yang kreatif dan inovatif yang mengedepankan vision, mission, passion, dan collaboration. “Yang kami angkat adalah tema akselerasi ekosistem merawat dengan aksi. Jadi kami disini melakukan edukasi bersama teman-teman bagaimana cara merawat lingkungan sekitar dengan aksi yang kemudian diikuti dengan membuat eco-bricks”, terang Shidqi yang juga sebagai ketua kelompok.
Jumiran selaku ketua RW7 mersakan senang dengan kedatangan para mahasiswa baru UGM di kampungnya. Dengan kunjungan ini, diakui semakin menambah wawasan warga Sagan dalam merawat kampung. “Semua pemangku hanya bisa mendoakan mudah-mudahan adik-adik mahasiswa baru UGM nantinya dapat belajar dengan baik dan lancar,” ucapnya.
Jumiran mengaku kampung Sagan setiap tahun bisa menampung 50-100 mahasiswa untuk tinggal. Dengan kehadiran mereka, akunya para orang tua di kampung Sagan juga bersikap sebagai orang tuanya dengan melakukan pembinaan kepada para mahasiswa. “Ya selama ini, dari pengalaman mereka baik-baik saja. Masiswa UGM dan warga RW7 bisa bersama, karena kami juga memberikan bimbingan dan penyuluhan untuk tingkah lakunya. Semuanya bagus, tidak ada problem apa-apa selama ini”, imbuhnya.
Action Plan diikuti sekitar 10.629 Gamada melakukan Action Plan sebagai bagian dari rangkaian PIONIR Gadjah Mada 2025. Terbagi dalam 755 kelompok, para mahasiswa baru UGM 2025 melakukan kegiatan bersama masyarakat di sekitar kampus UGM. Action Plan di Kabupaten Sleman di lakukan di 3 Kalurahan yaitu Sinduadi, Caturtunggal, dan Condongcatur dengan melibatkan 23 Padukuhan. Sedangkan di Kota Yogyakarta dilaksanakan di 6 Kalurahan yaitu Terban, Baciro, Klitren, Bumijo, Cokrodiningratan dan Gowongan.
Selain belajar bersama soal pengelolaan sampah, pola hidup sehat, makanan bergizi, sosialisasi pencegahan stunting, menciptakan kampung ceria sehat berupa lomba dan edukasi anak-anak, para mahasiswa baru UGM menyampaikan materi soal lansia aktif, hidup produktif, soal penyebaran hoaxs, literasi digital, penggunaan gawai secara bijak dan menjadi anak hebat tanpa gadget. Beberapa kelompok mahasiswa baru yang lain juga melakukan sosialisasi dan demonstrasi tanaman hidroponik, edukasi anti perundungan, dan mengembangkan ekonomi kreatif melalui aksi yang solutif.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Donnie