Ada beberapa macam material yang digunakan pada perawatan restorasi gigi saat ini. Salah satu material yang cukup banyak digunakan adalah resin komposit, yang banyak dipilih terutama karena mempunyai nilai estetis tinggi, kemampuan restorasi langsung, di samping sifat mekanis, fisis, dan biokompatibilitas yang baik.
Dalam upacara pengukuhannya sebagai Guru Besar bidang Ilmu Biomaterial Komposit Kedokteran Gigi, Kamis (4/1) di Balai Senat UGM, Prof. Dr. drg. Siti Sunarintyas, M.Kes mengulas material resin komposit beserta berkembangannya dalam pidato berjudul “Material Resin Komposit untuk Perawatan Kedokteran Gigi: dari Masa Lampau ke Era Baru”.
“Material resin komposit di bidang kedokteran gigi saat ini banyak digunakan antara lain untuk perawatan penutup kavitas, restorasi intra dan ekstra-korona, restorasi sementara, vinir, elemen gigi tiruan, semen, pasak gigi, dan lain lain,” terangnya.
Siti menjelaskan, material resin komposit yang digunakan di kedokteran gigi mulai dikenal pada tahun 1960. Material resin komposit kedokteran gigi dapat dideskripsikan sebagai material restorasi yang terdiri dari empat komponen, yaitu matriks polimer organik; partikel pengisi anorganik dan penguat yang bervariasi dalam komposisi, ukuran, dan bentuk; material perekat yang secara kimiawi merekatkan matriks dan filler/reinforcement; serta sistem aktivator dan inisiator untuk polimerisasi resin.
Matriks resin komposit yang banyak digunakan pada produk komersial saat ini adalah bisphenol A glycidil methacrylate (bisGMA). Matriks bis-GMA memiliki rantai monomer difungsional panjang dan kuat, cincin bensen, dan polimer berikatan silang, sehingga memiliki kekentalan tinggi.
Tren penggunaan material ini di masa mendatang, menurut Siti, semakin naik dengan meluasnya aplikasi material resin komposit pada hampir semua bidang kedokteran gigi. Untuk meningkatkan kualitas material resin komposit baik dari aspek kimiawi, fisis, mekanis, dan biologis, perlu kajian terstruktur yang mengaitkan karakteristik material dengan aplikasi di mana material tersebut berada.
Material resin komposit bersifat bio-inert dan dapat menggantikan struktur gigi. Material resin komposit masa depan diharapkan bersifat bioaktif, terapetik menghambat karies, kompromis terhadap biofilm, dan memproteksi struktur gigi sekitar supaya terjadi peningkatan ketahanan restorasi dan harmonisasi lingkungan rongga mulut.
“Material resin komposit masih perlu dikembangkan untuk menjadi material perawatan di bidang kedokteran gigi yang tahan lama, fungsional, dan aman,” pungkasnya.
Penulis: Gloria
Fotografer: Donnie