Kiprah alumni Universitas Gadjah Mada telah menciptakan kontribusi di berbagai sektor. Kreasi dan inovasi terus digulirkan dalam program-program yang bertujuan memberdayakan masyarakat dan membangun bangsa. Solidaritas alumni UGM juga terlihat dengan banyaknya kerja sama dengan kampus yang masih sering terlihat. Menjelang momen wisuda, alumni UGM menggelar acara Pembekalan Wisuda dan Gladi Bersih Calon Wisudawan Program Sarjana dan Sarjana Terapan Periode I Tahun Akademik 2023/2024 pada Selasa (21/11).
Kali ini, Rivan A.Purwantono, Direktur Utama PT. Jasa Raharja, menyampaikan beberapa pesan penting bagi calon alumni UGM. “Alumni UGM itu terbukti pengaruhnya di berbagai bidang. Dan itu bukan semata-mata mengandalkan nama kampus, tapi memang usahanya luar biasa. Untuk memiliki jiwa pemimpin, pengalaman itu penting,” tuturnya. Ketekunan dan konsistensi berhasil membawanya hingga menduduki posisi tertinggi di perusahaan. Ia akui tak mudah, namuan jika berfokus meraih target dan memanfaatkan kesempatan yang ada, maka setinggi apapun keinginannya akan segera tercapai.
Rivan menjelaskan, ketika sampai di dunia kerja, akan ada banyak hal baru yang akan ditemui oleh alumni. Perubahan tersebut bisa jadi menyimpan peluang besar. Namun terkadang, akibat ketidaksiapan dalam menghadapi perubahan, peluang tersebut justru menghilang begitu saja. Menurutnya, ada tiga hal yang selalu ada dalam perusahaan. “Pertama adalah kebingungan. Semua orang di perusahaan itu pasti merasa kebingungan. Bingung ke arah mana perusahaan ini haru berjalan. Kemudian, perusahaan itu tidak mungkin itu-itu saja. Pasti akan ada perubahan, dan di sinilah fungsi leadership,” ungkapnya.
Menurut Rivan, jiwa kepemimpinan atau leadership harus dimiliki oleh alumni UGM. Perkembangan di era ini tidak lagi membutuhkan seseorang yang hanya tekun, rajin, dan mengikuti arus saja. Dibutuhkan seseorang yang berani dan mampu mengusung ide ataupun inovasi untuk memecahkan berbagai permasalahan. Karenanya, ia berpesan pada calon wisudawan untuk tidak pernah takut mencoba. Jika percobaan pertama dan kedua gagal, bisa jadi percobaan ketiga adalah jawabannya. Tentunya, setiap tahapan perlu dianalisa kekurangan dan penyebab kegagalannya, sehingga kesalahan tidak terulang kembali.
“Ketika kita masuk ke dunia kerja, dan berperan sebagai pemimpin, kita tidak bisa memilih. Ketika saya ditawarkan menjadi Board of Director, saya tidak bisa memilih apakah direktur lainnya adalah teman saya misal. Itu tidak bisa. Jadi seorang pemimpin itu harus menghargai keberagaman, mau tidak mau harus bisa beradaptasi dan bekerja sama dengan keberagaman itu,” pesannya.
Pada akhir pidatonya, ia juga berpesan untuk jangan melupakan keberadaan jejaring alumni UGM. Jaringan ini tidak hanya sangat bermanfaat untuk membantu karier alumni UGM, namun juga perlu dijaga solidaritasnya. Pengaruh alumni UGM saat ini bisa dibilang sangat kuat di berbagai sektor. Harapannya, jaringan Alumni UGM dapat terus berlanjut untuk menelurkan kontribusi yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa.
Penulis: Tasya