
Universitas Gadjah Mada melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pemberdayaan sosial ekonomi bagi masyarakat desa yang tinggai di sekitar Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) a di Kabupaten Blora Jawa Tengah dan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan ekonomi sirkular ini merupakan kegiatan hasil kolaborasi antara Pertamina Foundation, FISIPOL UGM, dan Universitas Gadjah Mada. Program telah berlangsung selama 5 bulan, sejak Januari hingga Mei 2025.
Dalam kunjungan kerja ke KHDTK Ngawi sekaligus menutup rangkain kegiatan program ekonomi sirkular ini, Wakil Rektor UGM Dr. Arie Sujito menyerahkan secara simbolis bantuan ternak untuk tiga kelompok ternak yang berlangung di Balai Desa Pitu, Kecamatan Getas, Kabupaten Ngawi, Jum’at (23/5). Bantuan sebanyak 42 domba diberikan untuk dua kelompok ternak terdiri Kelompok Pertagama Jagawana dan Gemah Ripah dari Desa Pitu. Sementara 42 domba lainnya diberikan kepada Kelompok Domba Tani Renes di Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.
Dalam sambutannya, Arie Sujito menyambut baik kegiatan pemberdayaan untuk masyarakat ini. Ia memberi apresiasi untuk kegiatan-kegiatan berupa pemberian pelatihan keterampilan, pendampingan usaha lokal, pengelolaan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai tambah, hingga pembentukan kelompok usaha masyarakat berbasis potensi lokal dan prinsip keberlanjutan. “UGM berterima kasih pada Pertamina Foundation yang turut menyokong kegiatan ini. Ini merupakan upaya kita untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, sekaligus memperlihatkan komitmen UGM bersama-sama pemerintah desa yang berkeinginan menjadi desa sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan kekuatan pangan”, ungkapnya.
Ari menyampaikan UGM sangat terbuka untuk kerjasama dan kegiatan seperti ini, dan harapannya pemberdayaan ini akan terus dilanjutkan. Menurutnya kerjasama antar desa dan dengan kelompok sangat penting sebagai upaya mengurangi tingkat kemiskinan. “Pemberdayaan sekitar KHDTK ini sebenarnya ditujukan agar ekonomi masyarakat semakin membaik, masyarakat berdaya secara ekonomi, dan lainnya kelestarian hutan dan kelestarian alam terjaga”, imbuhnya.
Sekretaris Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Djarot Heru Santoso, M.Hum berharap kolaborasi yang telah berjalan ini untuk dipertahankan dan dikembangkan. Karena itu, salah satu tugas UGM berikutya adalah untuk terus mendampingi dengan melibatkan mahasiswa melakukan KKN di desa ini. “Kita akan menerjunkan mahasiswa KKN disini selama 50 hari, 20 Juni – 8 Agustus 2025. Mahasiswa bisa diajak untuk memasarkan batik secara online. Ada 30 mahasiswa nantinya yang akan terjun di 2 desa di Kecamatan Pitu”, ucapnya.
Harapan sama disampaikan Diofandy dari Pertamina Foudation. Ia sangat berharap dari program ini, masyarakat bisa mandiri dan program-program berkelanjutan. “Saya sangat mengharapkan pada UGM, di lokasi dimana bantuan diberikan dilakukan pula penerjunan mahasiswa KKN sehingga akan ada pendampingan untuk program-program pemberdayaan pada masyarakat”, terangnya.
Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja sama, dan Alumni Fisipol UGM, Fina Itriyati, Ph.D. Menurutnya kolaborasi program yang telah berjalan tidak dilihat hanya dari produk belaka, melainkan peningkatan kapasitas dari warga itu sendiri. “Saya berharap tentunya dengan ini, network juga semakin berkembang, sehingga itu menjadi hal yang tidak ternilai dan bisa dirasakan kebermanfaatannya,” papar Fina.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto