
Universitas Gadjah Mada terus mendorong produk hasil inovasi riset bisa dihilirisasi ke dunia industri dan bermanfaat masyarakat. Untuk mendukung program hilirisasi tersebut, UGM mengandeng banyak mitra industri. Baru-baru ini, UGM menjalin kerjasama dengan PT Martina Berto dan PT Global Edukasi Talenta Inkubator/Exporthub Exosystem di gedung Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, Selasa (11/6).
Penandatanganan piagam perjanjian kerja sama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D, Bryan David Emil selaku Direktur Utama PT Martina Berto dan Amalia Susilowati, S.Str., M.M., CMT selaku Direktur Utama PT GeTI sekaligus Managing Director of ExportHub.id. Turut menyaksikan kerjasama ini CEO Martha Tilaar Group, Dr. Kilala Tilaar dan Founder ExportHub.id, Siswadhi Pranoto.
Rektor UGM, Ova Emilia, berharap dengan kerjasama yang dilakukan ketiga lembaga ini, produk-produk inovasi yang lahir dari UGM dapat semakin berdaya guna dan berdaya saing, tidak hanya di tingkat nasional tapi juga internasional. UGM berupaya agar hasil riset tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi bisa benar-benar dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat luas. “Kita sangat berbahagia dengan penandatanganan kerjasama ini. Ini merupakan suatu kesempatan yang luar biasa untuk UGM. Terima kasih untuk kepercayaan yang diberikan, ini merupakan pergeseran yang harus di lakukan UGM selama tiga tahun terakhir, dimana universitas memang harus memiliki link yang kuat dengan industri”, ujarnya
Dengan link and match bersama industri, UGM berupaya mendekatkan kepada para inventor baik mahasiswa maupun dosennya kepada para pihak yang memang fokus berkegiatan menghilirkan produksi. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan semakin mengakselerasi hasil-hasil riset kepada industri. “Saya kira dengan semakin banyak pelaku industri datang ke UGM, akan membantu mewujudkan link and match secepat mungkin. Telah banyak produk yang telah dihasilkan baik dari herbal maupun kosmetik selama ini, namun dengan adanya kerjasama ini tentunya akan lebih berkembang lagi”, imbuhnya.
CEO Martha Tilaar Group, Dr. Kilala Tilaar mengaku malu membahas suatu persoalan yang sama dan telah lama. Para akademisi resah bagaimana berusaha agar hasil risetnya bisa bermanfaat untuk stakeholder, sementara dari segi perusahaan bagaimana bisa bekerjasama dengan akademisi untuk mempercepat inovasi. “2017 kita membicarakan seperti ini, sekarang masih membicarakan ini. tapi kali ini saya berjanji akan berbeda, dan mungkin dari sini saya akan mengajak untuk bersama-sama membangun negara kita”, ungkapnya.
Kilala Tilaar menyebut Indonesia sesungguhnya negara yang sangat kaya karena memiliki 33 ribu tanaman spesies yang mungkin bisa dimanfaatkan bagi banyak orang. Sayang, Indonesia baru bisa mengidentifikasi sekitar 27 ribu spesies tanaman. “Ini tentu menjadi tantangan bagaimana kita bisa memanfaatkan kekayaan yang diberikan Tuhan untuk banyak orang karena faktanya, 95 persen bahan baku industri farmasi atau 85 persen bahan baku industri kosmetik masih import. Kita sebenarnya negara kaya tetapi tetap miskin, ini menjadi tantangan bersama yang harus didobrak karena baik UGM maupun Martha Tilaar bagaimana bisa lebih mandiri”, terangnya.
Amalia Susilowati, S.Str., M.M., CMT menambahkan PT GeTI (Global Edukasi Talenta Inkubator) adalah bagian dari ExportHub.id, yang merupakan perusahaan yang fokus pada ekosistem perdagangan global dan mendukung ekspor produk Indonesia ke pasar dunia. ExportHub.id sebagai platform yang menyediakan jaringan mitra terpercaya, layanan logistik, dan konsultasi bisnis untuk memfasilitasi ekspor. “PT Global Edukasi Talenta Inkubator (GETI) berfokus pada pengembangan wirausaha digital yang berorientasi pada ekspor. Karenanya dalam kerjasama ini kita nantinya akan melakukan pelatihan dan inkubasi digital marketing dan e-commerce bagi mahasiswa dan pelaku UKM di lingkungan UGM, dan melakukan pendampingan ekspor produk-produk inovatif UGM dan UKM binaan UGM dengan fokus pada hilirisasi dan pemasaran global”, ucapnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto