Fakultas Kedokteran Hewan tengah melakukan beberapa perubahan kurikulum pendidikan dan pengajaran yang menyesuaikan dengan kompetensi yang disyaratkan dari World Organization Animal Health (WOAH) sehingga bisa menghasilkan lulusan yang semakin berkualitas dan memenuhi standar internasional. “Adanya perubahan kurikulum ini akan memastikan lulusan FKH UGM nantinya sesuai dengan standar internasional dan siap melaksanakan semua program internasional dalam hal kesehatan hewan dan khususnya transboundary diseases,” ujar Dekan FKH UGM, Prof. drh. Teguh Budipitojo, M.P., Ph.D pada Rapat Terbuka Senat Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Peringatan Dies Natalis Ke-78, Jum’at (20/9).
Teguh menuturkan program Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) pada tahun ini menerapkan berbagai langkah untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar. Diantaranya dengan membuat jadwal yang lebih cepat dan proses sosialisasi calon mahasiswa baru menjadi lebih awal sehingga mahasiswa memiliki kesempatan cukup waktu dalam persiapannya. “Ujian masuk entry exam PPDH (Pendidikan Profesi Dokter Hewan) dilakukan sebelum registrasi mahasiswa ke prodi PPDH. Diharapkan mahasiswa yang teregistrasi adalah mahasiswa yang sudah memenuhi standar minimal yang dipersyaratkan,” terangnya.
Lebih jauh Dekan menjelaskan bahwa kurikulum PPDH saat ini juga dalam proses revisi untuk disesuaikan dengan kompetensi WOAH. Dia menyampaikan saat ini ada sekitar 52 wahana luar kampus yang dimiliki oleh PPDH sebagai wahana kegiatan luar kampus mahasiswa untuk menambah kompetensi dokter hewan. “Seiring dengan itu, proses standarisasi dosen wahana juga terus dilakukan oleh masing-masing stase untuk mengharmonisasi kompetensi dosen wahana sesuai yang disyaratkan oleh PPDH FKH UGM,” tuturnya.
Dalam puncak Dies ke-78, Teguh Budipitojo selaku Dekan FKH UGM berkesempatan menyampaikan gambaran kinerja yang telah dilakukan selama periode bulan Agustus 2023 s.d. Juli 2024. Disamping bidang akademik dan kemahasiswaan, ia menyampaikan berbagai perkembangan dan kemajuan dalam bidang keuangan, aset, dan sumber daya manusia, dan bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kerjasama, dan alumni.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA menyambut baik dan memberi apresiasi terhadap tema besar Dies Natalis ke-78 Fakultas Kedokteran Hewan yaitu Transformasi Profesi Dokter Hewan dalam menghadapi Era Digital dan Perkembangan Artificial Intelligent. Tema ini, menurutnya sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini dimana digitalisasi dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah merambah berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang kesehatan hewan. “Seorang dokter hewan tentunya tidak hanya bertanggung jawab atas kesejahteraan hewan, tetapi juga dituntut mampu beradaptasi dan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan standar kualitas pelayanan dan perawatan”, katanya.
Wening menyebut era digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek praktik dokter hewan. Mulai dari kemudahan akses informasi, alat-alat diagnostic canggih hingga manajemen kesehatan berbasis data. Semua itu, katanya, bertujuan untuk mempercepat proses, meningkatkan akurasi, dan tentunya memperluas jangkauan layanan sebagai dokter hewan. “Tidak hanya itu, perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau AI semakin membuka pintu inovasi dalam dunia kedokteran hewan. Dengan AI, dokter hewan dapat mengolah data medis dengan lebih cepat dan akurat, menganalisis hasil pemeriksaan radiologi, bahkan hingga pengembangan obat-obatan dan terapi yang lebih tepat sasaran,” ucapnya.
Dalam puncak Dies ke-78 FKH UGM, ini juga disampaikan berbagai prestasi yang diraih FKH UGM, dan orasi ilmiah oleh Dr. drh. Dhirgo Adji, M.P yang mengangkat judul “Osteoartritis Pada Anjing: Problem Terapi dan Dampak Ekonomi Pada Masyarakat Pemilik Anjing di Indonesia”.
Penulis : Agung Nugroho